Sumatera Selatan belum tetapkan status siaga bencana

id Iriansyah,Badan Penanggulangan Bencana Daerah,bpbd sumsel,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang

Sumatera Selatan belum tetapkan status siaga bencana

Kepala BNPB Sumsel Iriansyah (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan belum menetapkan status siaga bencana meski daerah ini rawan terjadi longsor, banjir dan angin puting beliung pada musim penghujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Iriansyah di Palembang, Rabu, mengatakan, pemerintah menilai bahwa kondisi masih normal sehingga penetapan status siaga belum perlu.

Kondisinya dinilai masih normal, kita juga menetapkan status menunggu laporan dari kabupaten dulu, kata Iriansyah seusai Rapat Koordinasi Siaga Bencana bersama para stakeholder (TNI, Polri, Pemkab/Pemkot) di Kantor BPBD Sumsel.

Meski demikian, ia melanjutkan sejatinya otoritas terkait tetap siaga mengingat ancaman banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung mengancam hampir seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

Seperti banjir dan angin puting beliung di daerah rawa, yakni di Musi Banyuasin, Banyuasin, Musi Rawas,Penukal Abab Lematang Ilir dan Palembang.

Sementara untuk daerah tanah longsor untuk kabupaten di perbukitan seperti Empat Lawang, Lahat, Ogan Komering Ulu Selatan Lubuklinggau, Musi Rawas, Penukal Abab Lematang Ilir dan sebagian Muaraenim.

Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum/Perumahan Rakyat untuk menyiagakan alat berat untuk penanggulangan longsor ini, kata dia. Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Korem Garuda Dempo 044 Letkol Andik yang juga hadir dalam rapat itu mengatakan personel TNI di kabupaten/kota rawan bencana selalu bersiaga untuk reaksi cepat.

Kami memiliki struktur dalam TNI yang sudah tahu harus berbuat apa ketika terjadi bencana, mulai dari membuat posko, evakuasi, pembuatan infrastruktur sementara, dan lainnya, kata dia.

Untuk memastikan keandalan personel, Korem Gapo 044 juga melakukan latihan penanggulangan bencana, 26-30 November di Danau Opi, Jakabaring, Palembang. Sebanyak 150 orang personel TNI ditambah sekitar 50 orang personel Tagana dan Polri, berlatih untuk memastikan kesiapan penanggulangan tiga bencana, yakni banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

Meskipun kami sudah terlatih untuk tanggap darurat, tetap meski dimatangkan lagi karena penanggulangan bencana ini melibatkan banyak unsur, kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa puncak hujan di Sumatera Selatan akan terjadi pada Desember hingga Maret.

Atas kondisi ini, BPBD Sumsel meminta berbagai stakeholder terkait diminta waspada, apalagi bencana sudah terjadi di Kota Palembang yakni angin puting beliung di Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City pada akhir Oktober lalu, dan banjir yang melumpuhkan aktifitas masyarakat pada 13 November 2018.

Selain itu, terjadi angin puting beliung di Musi Rawas yang merusak 24 rumah pada 18 November 2018.