Pria dengan pasangan sejenis berpeluang 28 kali terkena HIV/AIDS

id aids,hiv,penyakit kelamin,berita sumsel,berita palembang,berita antara,pria homo,penyuka sesama jenis

Pria dengan pasangan sejenis berpeluang 28 kali terkena HIV/AIDS

Ilustrasi - Stop AIDS/HIV. (ANTARA)

London (Antara/Thomson Reuters Foundation) - Pria dengan pasangan seksual sejenis memiliki kemungkinan 28 kali lebih besar terpapar HIV daripada rekan heteroseksual mereka, meskipun terjadi pengurangan tajam penularan baru di antara pria pesemburit di negara Barat, kata laporan PBB pada Rabu.

Jumlah keseluruhan penularan baru HIV tahunan turun dari 3,4 juta pada 1996 menjadi 1,8 juta pada tahun lalu, kata UNAIDS, yang menggalang tanggapan dunia atas HIV/AIDS.

Tapi, laki-laki pesemburit dan yang berhubungan seks dengan laki-laki tetap paling berpeluang tertular HIV, bersama dengan perempuan pekerja seks, pengguna narkotika dan banci, kata laporan Global Aids Update 2018.

Di Amerika Utara, Eropa barat dan Australia, peluncuran profilaksis pra-pajanan (PrPP) "profilaksis minum" menghasilkan penurunan tajam penularan di antara pria pesemburit.

Peningkatan PrPP, dijual sebagai Truvada, menghasilkan penularan baru turun 43 persen di San Francisco dalam tiga tahun.

Negara bagian New South Wales, Australia, melaporkan penurunan serupa 35 persen selama dua tahun sejak obat itu diperkenalkan.

Tapi, di Inggris, PrPP masih bermasalah.

Pada tahun lalu, setelah pertarungan di pengadilan dengan salah satu badan amal terkemuka Inggris dalam HIV/Aids, Layanan Kesehatan Negara memulai percobaan tiga tahun Truvada di antara 10.000 pesemburit dan pria biseksual serta pria berhubungan seks sama jenis.

Badan amal dan pegiat pada Selasa menyerukan jumlah percobaan itu diperluas.

"Kami mengetahui bahwa satu orang ditolak dan kemudian mengidap HIV positif," kata Matthew Hodson, direktur eksekutif NAM, badan amal penerangan HIV/Aids Inggris.

"Yang harus kami lakukan adalah memastikan siapa pun berpeluang tinggi tertular HIV, termasuk siapa pun giat secara seksual sejenis, dapat memperoleh PrPP, katanya kepada Yayasan Thomson Reuters.

Pada 2014, negara anggota PBB berjanji mengakhiri wabah AIDS pada 2030 sebagai bagian dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Menurut UNAIDS, pada tahun lalu, kematian terkait AIDS berkurang satu juta daripada 13 tahun lalu.

Tingkat keseluruhan pengurangan penularan baru juga tersendat dalam beberapa tahun belakangan.

Jumlah orang terjangkit virus perusak kekebalan manusia (HIV) turun sekitar 100.000 pada 2016 hingga 2017, bertahan dari 12 bulan sebelumnya.

Cap dan pembedaan terhadap jumlah kecil pelaku seksual tetap menghambat pendidikan seks dan kesehatan lebih luas, dengan banci 13 kali lebih berpeluang tertular HIV daripada orang dewasa berusia 15 hingga 49 tahun.

"Hak asasi manusia bersifat umum, tidak ada yang dikecualikan, tidak pekerja seks, pria pesemburit dan pria lain berhubungan seks dengan pria, pengguna narkotika, banci, tahanan atau pendatang," kata Michel Sidibe, direktur eksekutif UNAIDS.

"Undang-undang buruk, yang memidanakan penularan HIV, pekerjaan seksual, penggunaan narkotika pribadi dan kecenderungan seksual atau menghalangi upaya pelayanan harus pergi, sekarang," katanya.