"Dari Dinas Kebudayaan Kota Palembang inginnya museum yang lantai atas dikonsep seperti rumah residen zaman kesultanan Palembang, sebagaimana bentuk asli museum ini dulu," kata Staff Museum SMB II Kiki Fitria, Jumat (11/5).
Menurutnya konsep alur pengunjung dari lantai atas ke bawah akan di buat berdasarkan periode masa kerajaan Sriwijaya hingga masa era negara Republik Indonesia.
Ia mencontohkan pada saat masuk dari lantai atas pengunjung disuguhkan suasana rumah residen kesultanan palembang dengan replika berbagai perabot rumah, kemudian masuk ke bagian belakang pengunjung disuguhkan koleksi zaman kerajaan Sriwijaya.
Turun ke lantai bawah pengunjung disuguhkan koleksi zaman kesultanan, masa penjajahan Belanda, masa berdirinya Republik Indonesia dan berbagai kerajinan khas Kota Palembang.
Selain itu semua jendela dan pintu museum yang selama ini tertutup akan dibuka setiap hari agar kondisi ruangan lebih terang, alami dan siklus udara tidak pengap serta memberlakukan sistem rolling yakni jumlah pengunjung dibatasi 50 orang tiap masuk ke ruangan dengan batasan waktu biar lebih nyaman.
Dia juga menjelaskan dari 556 koleksi yang ada saat ini, nantinya akan bertambah koleksi baru museum berupa piring dan guci sejak zaman Dinasti Ming. Juga ada keris yang diduga milik Sultan Mahmud Badaruddin.
"Kami butuh waktu sekitar satu bulan terhitung sejak 9 Mei 2018 untuk merealisasikan konsep yang sudah kami buat. Kami berharap sebelum Asian Games masyarakat sudah bisa menikmati tampilan baru museum," tegas Kiki.
Mengenai tarif masuk pihaknya tetap memberlakukan harga lama yakni kategori pelajar Rp1.000, mahasiswa Rp2.000, wisatawan umum domestik Rp5.000, dan mancanegara Rp20.000.
