Jakarta (ANTARA Sumsel) - Tekad Pemerintah Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games pada tanggal 18 Agustus-2 September 2018 di Jakarta dan Palembang agar berjalan lancar tak main-main.
Pemerintah tentunya tak mau kehilangan muka di mata dunia internasional agar segala persiapan optimal berjalan baik, sehingga perbaikan maupun pembangunan arena dan fasilitas pertandingan terus dikebut penyelesaiannya.
Dipilihnya Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung, seperti Lampung, Jawa Barat, dan Banten, tak lepas dari lokasi tersebut selama ini sudah memiliki arena pertandingan bertaraf internasional.
Sekalipun penyelenggaaan Asian Games kurang dari satu tahun lagi, namun pemerintah optimistis beberapa arena cabang olahraga yang saat ini masih dalam taraf penyelesaian diyakini rampung pada saatnya atau beberapa bulan sebelum 18 Agustus 2018.
Wakil Presien Jusuf Kalla saat meninjau sejumlah arena di kompleks olahraga Jakabaring di Palembang, Kamis (7/12) menyatakan optimistis semua sarana dan prasarana untuk Asian Games 2018 bisa selesai tepat pada waktunya.
Wapres Jusuf Kalla saat meninjau sejumlah arena olahraga yang akan dipergunakan Asian Games tampak puas melihat kemajuan pesat arena pertandingan, sehingga pada saatnya nanti bisa digunakan sesuai dengan standar internasional.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games 2018, Kementerian PUPR mendapat penugasan arena untuk pembangunan/renovasi sebanyak 15 arena olahraga dan dua paket penataan kawasan di kompleks GBK.
Sementara itu, di Kemayoran membangun dua blok Wisma Atlet dan satu paket penataan kawasan di Kompleks Kemayoran. Untuk di Jakabaring, berupa dua blok Wisma Atlet dan pembangunan/renovasi dua arena, yakni dayung dan lapangan tembak.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sri Hartoyo mengatakan selama ini pembangunan dua arena itu berlangsung lancar dan sesuai target yang ditentukan.
Untuk pembangunan arena dayung, katanya, dibutuhkan biaya Rp148 miliar, sementara menembak Rp80 miliar yang dananya berasal dari APBN 2016/2017.
Pembangunan arena dayung di Jakabaring dimulai dari baru sama sekali, sementara untuk arena menembak sebelumnya sudah ada tapi direnovasi.
Sebelumnya, standar arena menembak adalah ukuran SEA Games, sementara untuk Asian Games harus diperluas ukurannya sesuai standar. Kementerian PUPR optimistis dua arena itu selesai 100 persen pada akhir Desember 2017.
Wapres Jusuf Kalla di Stadion Gelola Bumi Sriwijaha Jakabaring Palembang (Nova Wahyudi)
Selain pembangunan dan renovasi arena tersebut, Kementerian PUPR juga melaksanakan tugas tambahan membangun arena jetski dan layar di Ancol, parkir tingkat dan hutan kota (Cofftea House) di Gelora Bung Karno (GBK).
Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah menetapkan PT Nindya Karya sebagai kontraktor pelaksana dan konsultan manajemen konstruksi PT Virama Karya pada proyek pembangunan arena layar dan jetski di Ancol, Jakarta Utara, yang merupakan satu paket kontraktual.
Kontrak konstruksi kedua varena tersebut senilai Rp172,5 miliar dengan target penyelesaian pada 3 Agustus 2018. Kementerian PUPR akan melakukan percepatan penyelesaian sehingga dapat rampung pada Juni 2018.
Penandatanganan kontrak akan dilaksanakan setelah persetujuan kontrak multiyears (MYC) diterbitkan oleh Kementerian Keuangan pada akhir Desember 2017.
Kerja Sama
Dalam pelaksanaan pembangunan, Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta terkait dengan pemenuhan semua perizinan dan pengurus besar cabang olahraga yang dalam hal ini Porlasi (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) dan IJBA (International Jetsport Boating Association) sebagai wakil dari Inasgoc terkait pemenuhan standar venue internasional yang digunakan pada perhelatan Asian Games XVIII.
Sementara itu lokasi untuk arena squash telah ditetapkan di Hall D Gelora Bung Karno dengan biaya perbaikan menggunakan alokasi APBN di Kementerian PUPR sebanyak empat lapangan permanen tipe single yang multifungsi. Sedangkan "show court squash" sebagai lapangan ke-5 akan disiapkan di luar Hall D secara temporer menjadi tanggung jawab Inasgoc.
Renovasi/rehabilitasi venue squas akan dimulai pada minggu III Januari 2018 dan selesai pada akhir Juni 2018. Dalam pelaksanaannya, Ditjen Cipta Karya akan melakukan koordinasi dengan PBPSI untuk melakukan penyusunan dokumen pelelangan pekerjaan renovasi/rehabilitasi venue squash terkait persyaratan standarisasi World Squash Federation (WSF).
Bukan hanya membangun dan merenonasi arena dan wisma atlet saja yang dikerjakan Kementerian PUPR, tapi juga kementerian itu menyediakan air bersih dan air minum, khususnya di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang.
Kepala Seksi/Kasi Air Bersih Cipta Karya Kementerian PUPR Djunaidi mengatakan pihaknya saat ini sudah menyelesaikan pembangunan pengolahan air bersih dan air minum untuk digunakan di Kompleks Jakabaring.
Air yang digunakan di Kompleks Olahraga Jakabaring diambil dari Sungai Ogan dan diproses oleh PDAM Tirta Musi Kota Palembang, selanjutnya diolah oleh peralatan canggih yang disiapkan oleh Kementerian PUPR dan berikutnya disalurkan sepanjang 32 kilometer ke Pengembangan Jaringan Air Minum di Jakabaring.
Air yang diolah tersebut disalurkan ke danau yang digunakan untuk lomba dayung Asian Games juga air minum yang tersebar di sejumlah arena olahraga.
Pembangunan jaringan air minum itu dilaksanakan selama 273 hari dari 17 Januari 2017-16 Oktober 2017. Total nilai kontrak pembangunan mencapai Rp14,52 miliar.
Khusus di Palembang, akan dipertandingkan cabang olahraga, yakni sepak bola, basket, tenis/soft-tenis, voli, kano/kayak, dayung, menembak, triathlon, sepak takraw, panjat tebing dan bowling.
Sejauh ini Palembang telah menjalankan tes pertandingan triatlon, tenis lapangan, voli pantai, sepak takraw dan dayung. Kemudian, yang sedang berlangsung adalah tes pertandingan sepak bola wanita, 3-13 Desember 2017, serta menyusul cabang olahraga menembak.
(T.A025/M029