Jakarta (ANTARA Sumsel)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan maju atau tidaknya suatu bangsa tergantung dari gerakan kepanduan.
"Pramuka dulu namanya kepanduan, diganti jadi Pramuka oleh Bung Karno. Pramuka jika dikoordinir dengan baik, maka pendidikan karakter selesai dengan kegiatan pramuka saja," ujar Mendikbud saat membuka kemah pelajar di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, Senin.
Sebegitu pentingnya kegiatan ini, hampir setiap organisasi memiliki gerakan kepanduan sendiri. Pandu, lanjut Muhadjir, artinya memberi arah. Dengan demikian, gerakan kepanduan memberi arah kemana bangsa mau dibawa.
Dulu sebelum kemerdekaan, banyak gerakan kepanduan dan disatukan sem auanya dalam pramuka.
"Saya sarankan pramuka diperankan sebagai konfederasi kepanduan nasional. Sehingga nanti masing-masing organisasi, lembaga pendidikan dibolehkan untuk kembangkan kepanduan, tapi tetap tunduk dibawah konfederasi kepanduan nasional yaitu pramuka itu," jelas dia.
Pramuka, kata dia, selama inj merupakan wahana pendidikan karakter dan ingin direvitalisasi. Pihaknya akan meningkatkan peran dari pramuka, disamping lembaga atau organisasi lain mengambil peran.
Dalam Perpres Program Penguatan Karakter (PPK) akan ada yang baru, yakni sistem pelatihan, sistem pembentukan juga akan dimantapkan .
"Melalui acara kemah pelajar ini, diharapkan bisa melahirkan kader atau pemberi arah perjalanan bangsa ke depan."
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menjelaskan, pramuka tidak hanya sekedar bikin simpul atau terjun ke alam, tapi ada nilai yang ditanamkan yakni nilai kebersamaan, ketahanan dan tahan banting.
" Jadi sebetulnya yang dimaksud karakter adalah cara berpikir, proses mental dan perilaku yang jadi ciri khas masing-masing individu. . Tetapi diantara berbagai macam indikator karakter ada yang harus memiliki kemiripan atau kesamaan, dan itu yang kita rumuskan menjadi karakter bangsa," papar dia.
Keikutsertaan dalam gerakan Pramuka, sebaiknya dimulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi.