Prabowo serahkan kepada aparat terkait teror bom poskonya

id prabowo, teror bom, poko tim pemenangannnya, rumah polonia, capres

Prabowo serahkan kepada aparat terkait teror bom poskonya

Ilustrasi - Capres dan Cawapres Prabowo-Hatta. (Foto Antarasumsel.com/14/Ist)

...Kita waspada terhadap ancaman-ancaman, saya percaya aparat, kita percaya Yang Di Atas...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan, mengerahkan kepada aparat sepenuhnya terkait dugaan teror bom yang ditujukan kepada Rumah Polonia, rumah pemenangan Prabowo-Hatta.
       
"Kita waspada terhadap ancaman-ancaman, saya percaya aparat, kita percaya Yang Di Atas," kata Probowo usai menerima dukungan dari anggota DPD di Jakarta, Sabtu.
       
Prabowo menegaskan, semua proses pemeriksaan dan penyelidikan diserahkan kepada penegak hukum.
       
Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Media Timkamnas Prabowo-Hatta Budi Purnomo membenarkan adanya teror yang ditujukan ke rumah yang terletak di Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur.
       
"Jam 15:47 WIB, hari Sabtu (7/6) ini saya Budi Purnomo Karjodihardjo, menerima sms dari nomor 087876018197. Isi smsnya begini: Akan ada ledakan di Polonia, lebih baik acara Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban. Saya menerima SMS sebanyak empat kali," kata Budi.
       
Dia mengatakan ketika mencoba konfirmasi pada nomor tersebut, Budi mengaku nomor tersebut tidak aktif dan memperkirakan apakah pesan itu informasi atau ancaman.
       
Karena itu, Budi melaporkan pada elit Koalisi Merah Putih yang berwenang.
       
"Saya sudah melaporkan SMS ini kepada Wakil Sekretaris Timkamnas Prabowo-Hatta, Idrus Marham dan Direktur Operasi Timkamnas Prabowo-Hatta, Edhy Prabowo.‬ Tentu saja kami akan meningkatkan kewaspadaan," katanya.
       
Namun, Budi menegaskan Timkamnas Prabowo-Hatta tidak akan terpengaruh dengan SMS seperti itu.
       
Selain itu, pihaknya juga akan semakin fokus bekerja memenangkan hati rakyat untuk pasangan Prabowo-Hatta.
       
Rumah Polonia merupakan tempat pendeklarasian capres-cawapres Prabowo-Hatta pada 19 Mei lalu sebelum mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum.
       
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.