BPBD Muara Enim petakan sembilan daerah rawan banjir

id BPBD Muara Enim,BPBD,daerah rawan bencana,bencana muara enim

BPBD Muara Enim petakan sembilan daerah rawan banjir

BPBD Muara Enim mengevakuasi korban banjir yang terjadi pada Maret 2025. ANTARA/Edo Purmana

Muaraenim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan memetakan sembilan kawasan di daerah itu masuk kategori rawan bencana banjir saat musim hujan.

"Berdasarkan hasil pemetaan terdapat sembilan kelurahan dan desa di Muara Enim rawan banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra di Muara Enim, Kamis.

Adapun sembilan kawasan rawan banjir tersebut meliputi Kelurahan Pasar III, Air Lintang, Pasar I, Tungkal, Kelurahan Muara Enim, Desa Tanjung Raja dan Karang Raja, Ujan Mas, serta Gunung Megang.

Baca juga: BPBD Sumsel petakan 12 daerah rawan bencana karhutla

Dia mengatakan, daerah-daerah ini dipetakan rawan bencana karena letak geografisnya berada di lereng bukit dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Terkait hal itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi potensi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Apalagi berdasarkan peringatan dini dari BMKG sejumlah wilayah di Sumsel, termasuk Muara Enim berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama beberapa hari ke depan.

"Saat ini sudah hampir memasuki puncak musim hujan sehingga masyarakat harus lebih waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja," katanya.

Sebagai upaya penanggulangan, pihaknya mengaktifkan kembali posko di daerah rawan banjir agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.

Di setiap posko, kata dia, disiagakan personel yang siaga 1x24 jam untuk menanggulangi bencana alam sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.

Baca juga: BPBD Sumsel ajukan 10 helikopter untuk siaga karhutla

BPBD Muara Enim pun telah menyiapkan peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet untuk mengevakuasi korban jika banjir melanda wilayah setempat.

"Kami juga terus memantau peringatan dini dari BMKG untuk diteruskan kepada masyarakat jika terjadi potensi bencana alam," ujarnya.

Baca juga: BNPB sebut karhutla di dua desa Kabupaten Ogan Ilir sudah padam