Disdik Sumsel jadikan lagu'Linjang Suangan' pengiring senam kreasi

id Disdik Sumsel, muatan lokal, mulok, lagi daerah, senam kreasi, jadikan lagu ogan ilir untuk senam, linjang suangan, sena

Disdik Sumsel jadikan lagu'Linjang Suangan' pengiring senam kreasi

Kegiatan senam kreasi di halaman Kantor Disdik Sumsel diiringi lagu 'Linjang Suangan'. (ANTARA/Yudi Abdullah/24)

Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan menjadikan lagu tradisional dari Kabupaten Ogan Ilir 'Linjang Suangan' untuk mengiringi olahraga bersama senam kreasi.

"Penggunaan lagu 'Linjang Suangan' menggunakan bahasa Pegagan salah satu daerah di Kabupaten Ogan Ilir, bertujuan menghidupkan budaya melalui senam kreasi," kata Plt. Kepala Disdik Sumsel, Awalluddin, di Palembang, Sabtu.

Dia menjelaskan, penggunaan lagu daerah tersebut merupakan hasil kreativitasnya sendiri yang terinspirasi dari kearifan lokal masyarakat Ogan Ilir, khususnya Desa Talang Balai, kampung halaman orang tuanya.

Lagu itu menjadi bentuk apresiasi terhadap budaya lokal sekaligus upaya menggali potensi seni tradisional di Sumatera Selatan.

Lagu 'Linjang Suangan' memiliki tema yang unik, menceritakan cinta tak berbalas dari sudut pandang seorang pria lugu.

Kisahnya bermula saat pria di lagu tersebut melihat seorang gadis tersenyum kepadanya dan mengira gadis itu menyukainya.

Namun, pria itu akhirnya sadar bahwa gadis tersebut telah memiliki pasangan.

"Melalui lagu ini, saya ingin menghidupkan kembali lagu-lagu daerah yang sarat akan nilai budaya dan cerita lokal," ujar Awalluddin.

Proses kreatif penciptaan lagu itu memakan waktu hingga empat bulan, mulai dari penyusunan lirik, notasi, hingga aransemen musik.

Dalam prosesnya, dia berkolaborasi dengan Jimmy Delvian, vokalis band Hutan Tropis, yang bertanggung jawab pada aransemen musiknya.

Melalui senam kreasi 'Linjang Suangan' menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan lagu daerah kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan pelajar.

Langkah ini menunjukkan komitmen Disdik Sumsel dalam mengangkat kearifan lokal dan menjadikannya sebagai identitas yang membanggakan bagi masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

Dengan memadukan musik tradisional dan gerakan senam, karya ini diharapkan dapat menjadi media pelestarian budaya yang selaras atau relevan dengan era modern sekarang ini.

"Semoga senam kreasi ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal serta mengembangkan lagu-lagu daerah Sumsel lainnya menjadi senam kreasi dan kegiatan menarik untuk pelajar atau generasi penerus," jelas Awalluddin.