Balai Karantina Sumsel fasilitasi ekspor serat nanas ke Spanyol

id Fitosanitari, tindakan karantina, bkhit sumsel, karantina, ekspor, komoditas pertanian, komoditas perkebunan, komoditas

Balai Karantina Sumsel  fasilitasi ekspor serat nanas ke Spanyol

Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu (ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan memfasilitasi ekspor serat nanas asal Kota Prabumulih ke Spanyol.

"Untuk memfasilitasi ekspor komoditas itu, tim kami telah melakukan pemeriksaan dan standarisasi serat nanas asal salah satu kota di provinsi 17 kabupaten dan kota itu sesuai dengan negara tujuan ekspor," kata Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu, di Palembang, Sabtu

Menurut dia, peran penting BKHIT Sumsel (Badan Karantina Indonesia) dalam memastikan produk perkebunan yang akan diekspor memenuhi standar keamanan dari mikroorganisme pengganggu tumbuhan dan persyaratan teknis dari negara tujuan.

Rangkaian tindakan karantina dilakukan secara ketat, mulai dari pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium, hingga penerbitan sertifikat fitosanitari.

Fitosanitari adalah serangkaian tindakan karantina tumbuhan yang dilakukan sebelum mengekspor komoditas pertanian dan perkebunan.

Dengan melalui pendampingan tim BKHIT Sumsel, diharapkan produk yang akan diekspor itu benar-benar memenuhi standar dan persyaratan sehingga ketika sampai di negara tujuan ekspor tidak mengalami masalah atau penolakan.

Serat nanas yang melalui proses pemeriksaan yang ketat sesuai standar dan persyaratan yang ditentukan negara tujuan ekspor, diharapkan pembeli merasa puas dan membuat kontrak permintaan secara berkelanjutan dengan volume yang lebih besar.

Serat nanas dari Kota Prabumulih, Sumsel, diekspor untuk memenuhi permintaan industri tekstil dan kerajinan sebagai bahan alternatif pengganti kulit produk sepatu dan tas.

Selain Spanyol, serat nanas dari daerah ini juga diminati beberapa industri di kawasan Asia seperti Singapura dan Malaysia, kata Kostan Manalu.