Pengobatan diabetes juga harus berfokus pada komplikasi
Ida mengatakan dari data tersebut bisa ditentukan target terapi apa yang sesuai dengan keadaan dan penyakit penyerta pasien mulai dari mengontrol tekanan darah, gula darah, berat badan, aktivitas fisik dan lifestyle yang diharapkan untuk pasien.
“Atau perlu melibatkan disiplin lain atau dipikirkan ke psikolog yang ahli pada perilaku,” tambahnya.
Pengobatan oral diabetes yang diberikan seperti metformin, obat diabetes tipe 2 SGLT2 juga harus diperhatikan efikasinya untuk menurunkan gula darah dan pengaruhnya pada hipoglikemi seorang pasien serta harus dipastikan aman untuk kardiovaskular dan ginjal.
Asesmen ini juga dilakukan untuk menekan angka kematian diabetes akibat komplikasi kardiorenal yang meliputi jantung dan ginjal.
Ida juga mengatakan pengobatan pasien diabetes tidak hanya dilakukan oleh internis atau dokter penyakit dalam namun dibutuhkan kolaborasi dari disiplin lain untuk pengobatan diabetes yang semakin meningkat di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengobatan diabetes juga harus berfokus pada komplikasi