Dokter jelaskan penyebab biduran dan cara mengatasi dengan tepat
"(Buat juga) symptom journal untuk mencatat waktu dan situasi fisik, serta kondisi emosional yang berlangsung ketika munculnya biduran," kata Eddy.
"Bila masih sulit mencari penyebab dan menjadi kronik, disarankan melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter ahli," sambungnya.
Di sisi lain, Dr.dr. Titi Moertolo, SpKK, FINSDV lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan bahwa biduran tidak ada kaitannya dengan musim hujan.
Menurut dia, faktor utama terjadinya biduran dapat disebabkan oleh kurang sehatnya gaya hidup maupun pola makan seseorang.
"Biduran itu tidak ada kaitan langsung (dengan musim hujan), tapi berkaitan langsung dengan gaya hidup dan pola makan," kata Titi.
Dokter yang membuka klinik praktiknya sendiri di kawasan Jakarta Pusat itu menambahkan, "Biduran bisa terjadi, misalnya alergi, tapi yang jelas harus dicari dan dihentikan penyebabnya".
Terkait gejala biduran, Titi menjelaskan hal yang kurang lebih sama seperti Eddy. Biasanya, gejala umum biduran adalah terdapat bintil, gatal, dan bila digaruk dapat menyebabkan luka.
"Kalau biduran biasanya (bisa terjadi di) keseluruhan tubuh, biasanya bintil, bintik-bintik, gatal, dan bila digaruk dapat menyebabkan luka," kata Titi.
Oleh karena itu, jika sudah mengalami biduran, Titi mengatakan bahwa hal terpenting yang harus dilakukan adalah mencari faktor penyebabnya terlebih dahulu melalui bantuan dokter.
Hal tersebut penting untuk mengetahui waktu timbul biduran, riwayat atopi pada keluarga, obat-obatan atau produk kulit yang baru, alergi makanan, dan penyebab lainnya. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang tepat untuk pasien biduran.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter jelaskan penyebab biduran dan cara mengatasi dengan tepat