Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Sumsel mengatur keseimbangan antara luas lahan sawah dengan kebun sawit di wilayah itu.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di Palembang, Jumat, mengatakan kondisi lahan sawah di beberapa wilayah setempat mulai dikonversikan menjadi lahan tanaman sawit.
Ia menjelaskan salah satu alasan masyarakat mengambil langkah tersebut karena kesadaran dan pemahaman mereka terkait nilai ekonomi sawit yang semakin tinggi dan harga yang relatif stabil.
Kemudian, pemerintah juga akan melanjutkan program biodiesel dari B35 ditingkatkan menjadi B40 yang juga berpotensi meningkatkan harga dan jumlah permintaan dari sawit itu sendiri.
Meski demikian, dirinya belum mengetahui luas lahan yang saat ini sudah dialihfungsikan. Oleh sebab itu, hal itu perlu menjadi perhatian dan tindak lanjut untuk mengatur keseimbangan antara ekspansi sektor kelapa sawit dengan lahan pertanian pangan produktif.
Karena selain mendongkrak peningkatan dan mutu komoditas sawit, pemerintah juga menargetkan adanya perluasan area sawah, utamanya sawah di lokasi rawa dalam rangka menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional.
“Kita tidak ingin juga saling predator memakan lahan sawah untuk sawit. Jadi, harus diatur dan dilihat lagi ke depannya,” kata Elen.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) luas tanaman kelapa sawit di Sumsel pada tahun 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Sedangkan, untuk luas panen tanaman padi di Sumsel di periode yang sama seluas 504.143 hektare.