Manado (ANTARA) - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa tektonik yang terjadi di tenggara Bolaanguki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara akibat subduksi lempeng Sangihe.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Sangihe," kata Daryono dalam laporan yang dibagikan dalam grup percakapan BMKG dan Stakeholder di Manado, Kamis.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Pada Kamis, pukul 11:31:29 WIB, wilayah Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.
Episenter gempa terletak pada koordinat 0,21° LS ; 124,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 95 kilometer arah Tenggara Bolaanguki, Sulawesi Utara pada kedalaman 41 kilometer.
Berita Terkait
Presiden: Pengelolaan air harus jadi konsentrasi kerja
Jumat, 23 Februari 2024 10:39 Wib
Gempa dengan magnitudo 5,1 guncang Bolaang Mongondow Selatan
Rabu, 1 November 2023 10:29 Wib
Aktivitas subduksi Lempeng Sangihe memicu gempa di Bolaang Mongondow
Minggu, 7 November 2021 9:45 Wib
Gempa tektonik magnitudo 5,9 guncang Bolaang Mongondow Sulut
Jumat, 9 Juli 2021 23:04 Wib
Menkes tolak PSBB usulan Bupati Bolaang Mongondow dan Fakfak
Kamis, 16 April 2020 12:17 Wib
Polisi tangkap lima murid SMK pelaku pelecehan viral di Medsos
Selasa, 10 Maret 2020 13:39 Wib
BPBD Mongondow siapkan 60 kantong jenazah evakuasi korban peti
Senin, 4 Maret 2019 10:53 Wib