Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa yang pada Sabtu (6/11) terjadi di wilayah Bolaang Mongondow dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Utara disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Sangihe.
Siaran pers BMKG yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan bahwa gempa dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Sabtu (6/11) pusatnya berada di laut pada kedalaman 44 km di 68 kilometer ke arah tenggara Bolaang Uki, Sulawesi Utara.
Menurut BMKG, gempa tersebut tergolong gempa dangkal dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Guncangan akibat gempa tersebut dirasakan pada skala IV-V MMI di Bolaang Mongondow, pada skala III-IV MMI di Kotamobagu, pada skala III MMI di Talibu, Gorontalo, dan Bitung, serta pada skala II-III MMI di Tomohon sampai Manado.
Pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.
Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Pada V MMI getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, dan tiang-tiang dan barang besar bergoyang.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga Minggu terjadi tiga gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 6,0 pada Sabtu (6/11).
Gempa susulan menurut BMKG terjadi pada pukul 00.22 WIB dengan magnitudo 3,7, pada pukul 04.04 WITA dengan magnitudo 2,9, dan pada pukul 06.58 WITA dengan magnitudo 2,9.
Hingga Minggu pagi, BMKG belum menerima laporan mengenai kerusakan yang terjadi akibat gempa yang berpusat di tenggara Bolaang Uki.
Berita Terkait
BMKG prakirakan cuaca Palembang dan sebagian besar wilayah hujan ringan pada Senin
Senin, 4 November 2024 10:18 Wib
Ini penjelasan ilmiah fenomena Halo saat pentahbisan Uskup Labuan Bajo
Jumat, 1 November 2024 21:19 Wib
BMKG prakirakan Palembang dan mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan pada Kamis
Kamis, 31 Oktober 2024 8:30 Wib
BMKG sebut fenomena La Nina di Sumsel berakhir Januari 2025
Rabu, 30 Oktober 2024 23:27 Wib
Penjelasan BMKG terkait cuaca menyengat di Sumsel
Rabu, 30 Oktober 2024 6:00 Wib
BMKG: Hujan guyur sebagian kota-kota besar pada Selasa, kata BMKG
Selasa, 29 Oktober 2024 10:07 Wib
BMKG ingatkan waspada suhu panas mencapai 36,4 derajat Celcius di Palembang
Senin, 28 Oktober 2024 15:39 Wib
Nias Barat diguncang gempa magnitudo 4,2
Senin, 28 Oktober 2024 9:32 Wib