BMKG: Bibit Siklon Tropis 91S bisa picu potensi bencana di Sumsel

id bmkg,cuaca sumatera selatan,prakiraan cuaca,musim hujan,cuaca ekstrem,siklon tropis,waspada banjir

BMKG: Bibit Siklon Tropis 91S bisa picu potensi bencana di Sumsel

Ilustrasi - Sejumlah kendaraan menembus hujan lebat. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

Palembang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Bibit Siklon Tropis 91S yang terdeteksi di Samudera Hindia dapat memicu hujan sedang hingga lebat dan juga potensi bencana hidrometeorologi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Palembang Siswanto di Palembang, Selasa, mengatakan dari hasil analisa BMKG teridentifikasi Bibit Siklon Tropis 91S yang mulai terbentuk sejak 7 Desember 2025 di Samudera Hindia barat daya Lampung.

Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, lanjutnya, pusat sirkulasi bibit siklon berada di perairan lepas dengan kekuatan angin sekitar 37 kilometer per jam dan tekanan udara rendah, yang menandakan adanya potensi gangguan cuaca.

Dalam 24 jam ke depan, kata dia, intensitas Bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan masih bertahan, meski sirkulasinya mulai melemah dan bergerak ke arah timur laut. Kecepatan angin maksimum terpantau mencapai 20 knot.



Peluang Bibit Siklon Tropis 91S menjadi siklon masih rendah dalam 2–3 hari ke depan. Meski begitu suhu muka laut yang hangat dan pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) negatif meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan memperbesar potensi hujan di Sumsel.

Dalam 48 jam ke depan, sirkulasi sistem ini diprakirakan kembali menguat dengan kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot. Namun dalam 72 jam ke depan, kata dia, intensitasnya berangsur melemah dengan kecepatan angin berkisar 15–20 knot.

Pengaruh Bibit Siklon 91S diperkirakan memicu hujan pada 14 wilayah di Sumsel dengan intensitas sekitar 20–50 mm hingga 50–100 mm.

BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar ruangan serta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah dataran tinggi dan rendah.



Adapun daerah yang berpotensi mengalami hujan, antara lain Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Musi Banyuasin, PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), Prabumulih, dan Ogan Komering Ilir (OKI)

Oleh sebab itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah antisipatif guna meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, petir, dan longsor.

"Pemerintah daerah juga diminta berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri, agar penanganan berjalan optimal," kata Siswanto.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG paparkan potensi hujan pemicu banjir pada 14 wilayah di Sumsel

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.