Kairo (ANTARA) - Gerakan perlawanan Palestina Hamas pada Minggu (1/9) menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas terhentinya negosiasi gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
"Kami menuding teroris dan kriminal Netanyahu bertanggung jawab atas kebuntuan dalam negosiasi untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat kami dan pembebasan tahanan secara timbal balik," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Pada Jumat, portal berita Walla melaporkan bahwa Israel dan Hamas telah membuat kemajuan dalam negosiasi yang dimediasi mengenai pertukaran sandera dengan tahanan, tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata.