Palembang (ANTARA) - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan mencatat jumlah produksi komoditas kepala di wilayah itu mencapai 61.724 ton pada tahun 2022.
Kabid PPHP Sumsel Mukpakanisin di Palembang, Jumat, mengatakan luasan lahan kelapa di Sumsel mencapai 68.408 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 62.724.
Ia menjelaskan ada tiga kabupaten menjadi daerah penghasil kelapa terbesar, yaitu Kabupaten Banyuasin sebanyak 46.716 ton dengan luas lahan 48.266 hektare, Musi Banyuasin jumlah produksi kelapa mencapai 6.350 ton dan luasan lahan 8.273 hektare, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki luasan lahan kelapa mencapai 2.253 hektare dan jumlah produksi 1.705 ton.
“Produksi terbesar itu ada di Kabupaten Banyuasin, disusul Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI), sebab tiga daerah itu berada di wilayah pesisir,” jelasnya.
Selain itu, jumlah produksi terbesar di Kabupaten Banyuasin, pemerintah bersama dengan investor asal Jepang berencana membangun pabrik pengolahan kelapa menjadi bioavtur di wilayah tersebut.
Rencana hilirisasi komoditas kelapa menjadi bioavtur ini berpeluang menjawab tantangan petani kelapa yang ada di Sumsel, karena harga kelapa di wilayah itu relatif murah dan hanya mengikuti perkembangan pasar.
Harga murah itu dikarenakan tidak adanya jaminan pemasok serta pembelian kelapa dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, melalui rencana pembangunan pabrik untuk pembuatan bahan bakar pesawat terbang itu diharapkan dapat menggerek jumlah permintaan dan meningkatkan harga jual buah kelapa di tingkat petani.
“Maka, apabila sudah ada pabrik hilirisasinya itu, kebutuhan kelapa ini kan mereka cari. Karena ujung-ujungnya perusahaan juga diuntungkan kalau ketersediaan cukup, itu kan jadi bahan baku. Sedangkan kalau sekarang petani hanya menjual secara butiran,” ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan mutu dan jumlah produksi kelapa di wilayah itu, katanya, Disbun Sumsel juga telah memberikan bantuan benih kelapa untuk enam kabupaten dengan jumlah sebanyak 15.800 pada 2023.
“Kami menyerahkan bantuan tersebut untuk Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), Musi Rawas dan OKU Timur,” kata Mukpakanisin.
Berita Terkait
Hingga 2023, Disbun Sumsel catat PSR sawit capai 69.965 hektare
Rabu, 24 Januari 2024 22:26 Wib
Harga CPO di Sumsel turun Rp136 menjadi Rp10.619 per kilogram
Rabu, 11 Oktober 2023 21:01 Wib
Harga CPO di Sumsel turun Rp106 per kilogram
Sabtu, 30 September 2023 20:40 Wib
Disbun Sumsel: Program sambung pucuk tingkatkan produksi kopi
Rabu, 20 September 2023 15:13 Wib
Harga CPO di Sumsel naik Rp366 per kilogram
Selasa, 12 September 2023 9:13 Wib
Harga CPO di Sumsel naik Rp312 per kilogram jadi Rp10.617
Kamis, 20 Juli 2023 19:24 Wib
Harga CPO Sumsel naik Rp829 per kilogram jadi Rp10.305
Selasa, 11 Juli 2023 20:28 Wib
Harga CPO di Sumsel naik Rp387 per kg jadi Rp9.476
Selasa, 20 Juni 2023 21:40 Wib