5.000-an warga Kabupaten OKU Sumsel ramaikan pawai Tahun Baru Islam

id Tahun Baru Islam, pawai masyarakat, syiar agama, Pemkab OKU,Syiar,Agama Islam,Tahun Baru islam,BKPRMI,BKMT,TPA,Pesantren

5.000-an warga Kabupaten OKU Sumsel ramaikan pawai Tahun Baru Islam

Masyarakat OKU Sumsel saat tumpah ruah meramaikan pawai peringatan Tahun Baru Islam 1446 H, Kamis. ANTARA/Edo Purmana.

Baturaja (ANTARA) - Sekitar 5.000-an warga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatra Selatan tumpah ruah meramaikan pawai dalam rangka memeriahkan peringatan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah.

"Ada sekitar 5.000 peserta yang ikut dalam pawai Tahun Baru Islam 1446 H di Taman Kota Baturaja Kabupaten OKU," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Kamis.

Dia menjelaskan, kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun tersebut sebagai bentuk syiar untuk memperkokoh persatuan umat beragama Islam di Kabupaten OKU.

Dalam momentum tersebut, Teddy mengajak masyarakat, khususnya umat Islam untuk muhasabah atau introspeksi diri, terutama terkait dengan tugas dan fungsi hidup untuk kemaslahatan umat dan beribadah kepada Allah SWT.

Ia juga mengajak masyarakat agar memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya dengan giat belajar, bekerja, beribadah, serta giat dalam membangun negara dan bangsa.

Dengan peringatan Tahun Baru Islam diharapkan seluruh masyarakat bisa memperbaiki iman dan akhlak serta ketakwaan kepada Allah, sehingga berguna untuk NKRI.

"Saya pun berharap agar generasi muda menyadari bahwa umat Islam juga memiliki tahun baru sendiri, bukan hanya tahun baru Masehi untuk meningkatkan iman dan taqwa," ujarnya.

Sementara, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) OKU Rokhmat Subeki menambahkan, selain masyarakat umum, pawai tersebut juga melibatkan peserta dari anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), santri TPA dan pesantren, serta berbagai ormas Islam di kabupaten setempat.

Adapun rute yang dilalui peserta pawai yakni dari Taman Kota Baturaja menuju Jembatan Ogan III, Pasar Atas, dan kembali ke tempat semula.

"Pawai ini adalah bagian dari syiar Agama Islam agar bagaimana kita ke depannya dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," ujarnya.