Baturaja (ANTARA) - Aktivis peduli lingkungan yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Sungai Ogan (FMPSO) Kabupaten OKU, Sumatra Selatan, meminta pemerintah daerah setempat untuk membentuk tim kajian dan investigasi untuk mengatasi banjir di wilayah itu.
Ketua FMPSO OKU, Hendra Setyawan mengatakan secara umum banjir di wilayah itu disebabkan karena banyaknya lahan kritis akibat perambahan hutan liar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Berdasarkan data dari 70,096,51 hektare (Ha) kawasan hutan di Kabupaten OKU, seluas 64,657,89 Ha diantaranya merupakan lahan kritis akibat perambahan liar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Hendra mendorong Pemkab OKU untuk secepatnya membentuk tim kajian dan investigasi agar permasalahan banjir dapat segera teratasi.
"Tim yang dibentuk ini nantinya diharapkan bekerja secara baik dan diinformasikan secara transparan. Kami tunggu waktunya dan apa solusinya," tegasnya.
Berita Terkait
Bawaslu monitoring kesiapan logistik di gudang KPU OKU
Sabtu, 28 September 2024 0:23 Wib
Tiga zona kampanye Pilkada 2024 di Sumsel, ini pembagian daerahnya
Jumat, 27 September 2024 23:36 Wib
Palembang kembangkan tiga wisata heritage di Benteng Kuto Besak
Jumat, 27 September 2024 19:19 Wib
Enea Bastianini puncaki sesi latihan dan pecahkan rekor di Mandalika
Jumat, 27 September 2024 17:15 Wib
Basarnas terjunkan tim cari korban tambang longsor di Solok
Jumat, 27 September 2024 16:37 Wib
Pemkot Palembang tambah insentif RT jadi Rp1 juta/bulan
Jumat, 27 September 2024 12:09 Wib
Cerita di balik kembalinya band Tiket
Jumat, 27 September 2024 10:51 Wib
Penonton MotoGP Indonesia mulai berburu merchandise di Mandalika
Jumat, 27 September 2024 9:59 Wib