Pemkab OKU Selatan: Program beri makanan bergizi turunkan stunting

id Angka stunting, perbaikan gizi, pemberian makanan bergizi, presiden terpilih, Pemkab OKU Selatan

Pemkab OKU Selatan: Program beri makanan  bergizi turunkan stunting

Jajaran Pemkab OKU Selatan meninjau lahan pembangunan unit pelayanan makanan bergizi. (ANTARA/Diskominfo OKU Selatan/24)

Muaradua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan (Sumsel), menyebutkan program pemberian makanan bergizi untuk anak-anak dapat menurunkan angka stunting di wilayah itu.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Selatan, Joni Rafles di Muaradua, Rabu, mengatakan pemberian makanan bergizi merupakan program presiden terpilih Prabowo Subianto dalam upaya memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Program strategis lima tahun ke depan yang ditujukan untuk anak-anak ini, kata dia, juga diyakini dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten OKU Selatan dengan target di angka 14 persen pada 2024.

Menurut dia, dengan adanya program ini anak-anak Indonesia dapat merasakan program pemerintah pusat yang kemudian menghasilkan anak-anak bangsa yang sehat dan berkualitas.

"Perbaikan gizi anak sejak dini dengan mengkonsumsi makanan berkualitas merupakan investasi yang berguna untuk masa depan bangsa," ungkapnya.

Sebagai bentuk dukungan saat ini pihaknya telah menyiapkan lahan untuk pembangunan unit pelayanan makanan bergizi bagi anak sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA di wilayah setempat.

Gedung unit pelayanan yang akan dibangun oleh Tim Badan Gizi Negara (BGN) tersebut terletak di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten OKU Selatan dengan luas lahan seluas 3.920 meter persegi.

"Lahan yang disiapkan ini sudah disurvei dengan pendampingan dari Danramil OKU Selatan. Terkait administrasi masih menunggu persetujuan dari Bupati OKU Selatan," ungkapnya.

Sementara berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting di Kabupaten OKU Selatan menunjukkan hasil positif dimana tahun 2021 sebanyak 24,8 persen dan turun menjadi 19,4 persen pada 2022.