Serbia (ANTARA) - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dengan tegas menolak pengiriman tentara ke Ukraina jika NATO melakukan intervensi dalam konflik dengan Rusia karena akan merugikan kepentingan nasional negara tersebut.
“Orang-orang Ukraina berpikir bahwa semakin banyak negara yang mereka libatkan dalam perang melawan Rusia, semakin besar peluang mereka untuk menang, itulah sebabnya mereka mencari keterlibatan Uni Eropa, bahkan seluruh dunia, dalam perang tersebut,” kata PM Orban seperti dilaporkan Sputnik, Jumat.
Dari sudut pandang tersebut, lanjutnya, eskalasi perang adalah hal yang logis. Ia menekankan bahwa rakyat Hongaria memahami pentingnya menghindari konflik karena akan hal itu akan merugikan kepentingan nasional Hongaria.
Mengenai penentangannya terhadap Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang diperkirakan akan menggantikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg setelah masa jabatan ketiganya berakhir pada Oktober tahun ini, Orban mengatakan Hongaria tidak dapat mendukungnya karena reputasinya di negara tersebut.
Berita Terkait
Presiden ajak warga hindari konflik-politik identitas di Pilkada
Rabu, 4 September 2024 16:57 Wib
Polres OKU gelar Sispamkota antisipasi konflik jelang Pilkada 2024
Kamis, 22 Agustus 2024 16:47 Wib
Pemprov Sumsel fokus pertahankan 'zero konflik' hadapi pilkada serentak
Jumat, 28 Juni 2024 10:15 Wib
Perseteruan antara Netanyahu dan pemerintahan Joe Biden kian meningkat
Kamis, 20 Juni 2024 13:36 Wib
Parlemen Israel bahas RUU nyatakan UNRWA "organisasi teroris"
Kamis, 30 Mei 2024 16:50 Wib
Media: Serdadu Mesir tewas dalam baku tembak dengan tentara Israel
Selasa, 28 Mei 2024 10:37 Wib
Sekjen NATO: China perkeruh perang di Eropa dengan dukung Rusia
Senin, 27 Mei 2024 8:53 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Minggu, 26 Mei 2024 20:35 Wib