Ratusan pengajar utama di Sumsel bimtek revitalisasi bahasa daerah

id Bimbingan teknis, bahasa daerah, Balai Bahasa Sumsel, Bahasa Komering

Ratusan pengajar utama di Sumsel  bimtek revitalisasi bahasa daerah

Ratusan pengajar utama mengikuti bimtek revitalisasi bahasa daerah di Kabupaten OKU Selatan, Rabu. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Muaradua (ANTARA) - Ratusan pengajar utama yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) mengikuti bimbingan teknis (bimtek) revitalisasi bahasa daerah tahap kedua tahun 2024 untuk diterapkan di sekolah masing-masing.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan Karyono di Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Rabu, mengatakan bahwa program platform Merdeka Belajar episode ke-17 revitalisasi bahasa daerah di Sumsel kini telah memasuki tahun kedua

Untuk tahap awal tahun kedua ini pihaknya menggelar bimtek sebagai tahapan revitalisasi bahasa daerah yang diikuti oleh ratusan pengajar utama di beberapa kabupaten/kota du Sumsel.

"Kegiatan ini dipusatkan di Kabupaten OKU Selatan selama tiga hari pada 23-25 April 2024," katanya.Dalam kegiatan tersebut pihaknya menghadirkan dua narasumber bahasa Komering khas OKU Selatan dan dua narasumber bahasa Lematang, Kabupaten Muaraenim.

Dia menjelaskan bimtek revitalisasi bahasa daerah ini ditujukan untuk mengimplementasikan pembelajaran mata pelajaran muatan lokal budaya Komering dan Lematang di sekolah wilayah masing-masing.

Melalui kegiatan bimtek tersebut diharapkan dapat menambah jumlah pengajar utama di Sumsel yang saat ini sudah berjumlah sebanyak 550 orang.

Keberadaan pengajar utama ini diharapkan berimbas kepada guru yang lain dan siswa di sekolahnya sekaligus menjadi gerakan bersama untuk memuliakan warisan masa lalu berupa bahasa daerah kepada generasi hari ini.

"Banyak bahasa dan sastra di Indonesia yang saat ini terancam punah karena jumlah masyarakat menggunakan bahasa daerah turun seiring dengan kemajuan teknologi dan zaman," ujarnya.

Oleh sebab itu dengan modal ini, ia meyakini bahwa kabupaten/kota yang menjadi wilayah sasaran revitalisasi bahasa daerah dapat menempatkan bahasa mereka sebagai penguat identitas ke daerahannya.