"Terus menanjaknya nilai investasi di sektor industri manufaktur ini adalah salah satu indikasi Indonesia tidak mengalami kondisi deindustrialisasi," katanya.
Selain itu dirinya mengatakan salah satu program yang diterima baik oleh para pelaku industri manufaktur yakni kebijakan hilirisasi. Ia menilai hilirisasi mencatatkan kinerja realisasi investasi yang signifikan, terutama untuk subsektor industri logam dasar, sehingga apabila program itu terus berjalan akan selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong realisasi berbagai produk hasil tambang.
Dirinya berharap nilai tambah dari produk yang dihasilkan dari program hilirisasi ini juga akan ikut membantu pertumbuhan sektor industri manufaktur dalam jangka menengah hingga panjang.
Lebih lanjut Ekonom CORE tersebut menyampaikan, untuk memaksimalkan potensi industri manufaktur, perlu adanya peningkatan koordinasi antar kementerian maupun lembaga.
Hal ini supaya kebijakan yang bergulir bisa memberikan manfaat berkelanjutan yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.
"Kerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu dan saya kira ini yang kemudian perlu diperbaiki. Saya kira pemerintah tengah berada dalam posisi memperbaiki, tinggal saat ini bagaimana memastikan proses perbaikan ini berlangsung sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah,” kata dia.
Di sisi lain Chief Economist PermataBank Joshua Pardede mengatakan kemajuan sektor industri manufaktur yang ditopang program hilirisasi, dipandang memberikan dampak positif dalam mengatasi masalah pelebaran current account deficit (CAD) yang dihadapi Indonesia.
Ia menilai beberapa penyebab utama terjadinya pelebaran CAD sudah dapat dikurangi dampaknya oleh pemerintah melalui kebijakan hilirisasi.
Adapun posisi Indonesia di jajaran manufaktur dunia diperkuat oleh nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023. Pada 2020, nilai output industri tercatat sebesar 210,4 miliar dolar AS, kemudian meningkat menjadi 228,32 miliar dolar AS pada 2021, serta meningkat kembali sebesar 241,87 miliar dolar AS pada 2022.
Sementara hingga September 2023, nilai output industri telah mencapai sekitar 192,54 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekonom: Ada lonjakan investasi manufaktur pada satu dekade terakhir
Berita Terkait
Triwulan I investasi Rp14,14 triliun masuk Provinsi Sumsel
Senin, 20 Mei 2024 20:40 Wib
Presiden Jokowi bertemu Elon Musk bahas akselerasi digital dan investasi
Senin, 20 Mei 2024 17:17 Wib
KPK panggil pimpinan perusahaan sekuritas sidik korupsi di PT Taspen
Jumat, 17 Mei 2024 15:28 Wib
Hati-hati penawaran investasi dengan keuntungan fantastis
Kamis, 16 Mei 2024 15:59 Wib
KPK periksa Kepala Manajemen Risiko Taspen soal investasi Rp1 triliun
Kamis, 16 Mei 2024 12:45 Wib
Menkominfo sebut investasi Microsoft angin segar bagi Indonesia
Selasa, 30 April 2024 13:59 Wib
Kerugian investasi bodong berkedok koperasi capai Rp928 juta
Selasa, 30 April 2024 7:09 Wib
PWRI Jabar akui otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 10:45 Wib