“Saat kita bersiap memasuki Rafah, dan ini akan memakan sedikit waktu, kita terus beroperasi dengan kekuatan penuh," kata Netanyahu.
"Kami terus beroperasi di Khan Yunis, di kamp-kamp di tengah, dalam menumpas dan menangkap pejabat-pejabat senior Hamas seperti yang baru saja lakukan di Shifa (rumah sakit), dan dalam menumpas ratusan ‘teroris’,” katanya lagi.
Menyusul pembicaraan telepon antara Biden dan Netanyahu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Selasa (19/3) mengatakan PM Israel setuju mengirim tim ke AS untuk membahas rencana Israel menyerang Rafah "tanpa invasi darat besar-besaran."
Rencana seperti itu mengemuka di tengah meningkatnya peringatan dari berbagai kalangan di tingkat kawasan dan internasional mengenai konsekuensi yang bisa ditimbulkan setiap invasi darat Israel ke Rafah.
Wilayah tersebut saat ini menampung sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina, yang telantar akibat serangan pasukan Israel di wilayah-wilayah lain di Jalur Gaza.
Israel mendorong mereka ke wilayah tersebut, dan menjanjikan keselamatan bagi mereka, namun kemudian melancarkan serangan yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2003, yang menewaskan hampir sekitar 1.200 warga Israel.
Hampir 32 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza sejak itu. Lebih dari 74 ribu lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dituduh melakukan genosida.
ICJ pada Januari mengeluarkan keputusan sementara, yang memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan agar menjamin bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel bersiap masuki Rafah, Netanyahu: Ini hanya butuh sedikit waktu