Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (20/3), mengatakan bahwa tentara Israel sedang bersiap untuk masuk ke Rafah di Jalur Gaza selatan, dan menambahkan bahwa "ini akan membutuhkan sedikit waktu."
Dalam pidatonya di televisi yang disiarkan melalui akun resminya di platform X, Netanyahu memulai dengan merangkum perincian pembicaraannya per telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden Senin lalu.
"Pada awalnya, kami sepakat bahwa Hamas perlu dilenyapkan. Namun selama perang, bukan rahasia lagi, ada perbedaan pendapat di antara kita mengenai cara terbaik untuk mencapai tujuan ini," kata Netanyahu.
Pada awalnya, dia mengatakan kepada Biden bahwa tentara Israel harus masuk ke Jalur Gaza untuk dapat mengalahkan Hamas.
Dan dalam percakapan terakhir mereka, kata Netanyahu, dirinya mengatakan kepada Biden bahwa tentara Israel harus memasuki Rafah untuk melenyapkan sisa-sisa batalion Hamas untuk mencapai kemenangan.
Saat berbicara kepada warga Israel, PM Israel itu mengatakan bahwa dia telah menyetujui rencana operasional militer dan mereka akan segera menyetujui rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran.
Berita Terkait
AS tolak laporan Amnesti yang sebut Israel lakukan genosida di Gaza
Jumat, 6 Desember 2024 13:07 Wib
Lebih dari 1.000 dokter dan perawat tewas pada seranganIsrael di Gaza
Senin, 25 November 2024 11:45 Wib
Hujan deras memperburuk kondisi warga Palestina di pengungsian Gaza
Senin, 25 November 2024 11:34 Wib
Anggota DK PBB kecam veto ke-4 AS atas resolusi gencatan senjata Gaza
Kamis, 21 November 2024 10:23 Wib
EU: Penghancuran bangunan 'komponen utama' Israel menjajahPalestina
Kamis, 21 November 2024 10:20 Wib
Pejabat PBB: Tindakan di Gaza kejahatan internasional terberat
Rabu, 13 November 2024 9:18 Wib
Karyawan BBC menuduh perusahaannya menyiarkan peliputan memihak Israel
Senin, 4 November 2024 15:55 Wib
PBB sebut 100 ribu warga Palestina mengungsi dari Gaza Utara
Sabtu, 2 November 2024 10:37 Wib