Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan sepanjang tahun 2023 sudah memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) dengan kapasitas terpasang 989,12 megawatt (MW) dari total potensi EBT di provinsi tersebut 21.032 MW.
Kepala Seksi Energi Baru Terbarukan Bidang Energi Dinas ESDM Sumsel Dewi Yusmarni dikonfirmasi, di Palembang, Rabu, mengatakan pemanfaatan EBT itu hanya untuk pembangkit listrik mencakup tenaga air (hidrologi) termanfaatkan 21,96 MW dari potensi sebesar 448 MW.
Tenaga surya termanfaatkan 7,75 megawatt peak (MWp) dari potensi sebesar 17.233 MWp. Bioenergi termanfaatkan 813,41 MW dari potensi sebesar 2.132 MW, dan panas bumi termanfaatkan 146 MW dengan potensi 918 MW.“Di Sumatera Selatan berkisar 21.032 MW, saat ini kapasitas terpasang itu sekitar 989,12 MW yang mungkin baru mencapai 4,7 persen di mana itu terdiri dari air, matahari, bioenergi, dan geotermal (panas bumi). Saat ini yang belum dikembangkan di Sumsel itu adalah angin,” katanya lagi.
Ia menjelaskan alasan tenaga angin belum dikembangkan lantaran masih kurangnya kajian. Padahal berdasar data yang dipaparkan, potensi tenaga angin di Sumatra Selatan mencapai 301 MW.
Dia menambahkan bioenergi merupakan EBT yang paling banyak dimanfaatkan di Sumsel. Namun demikian pemanfaatan itu hanya untuk kepentingan perusahaan sebagai pembangkit listrik dalam kegiatan produksi.
“Biomassa itu seperti penggunaan cangkang sawit, ampas tebu, sekam padi, kulit kayu, kalau biogas sendiri dari limbah cair kelapa sawit,” katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumsel memacu energi terbarukan kurangi ketergantungan pada fosil