Rupiah turun di tengah sinyal kurang dovish dari bank sentral AS

id Rupiah rupiah,Nilai tukar rupiah,berita palembang, berita sumsel

Rupiah turun di tengah sinyal kurang dovish dari bank sentral AS

Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdagangan kemarin (5/7) pada Rp 14.994 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.)

Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan dibuka turun di tengah sinyal kurang dovish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait kebijakan suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR).
 
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah dibuka melemah 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.623 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.598 per dolar AS.
 
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Senin, mengatakan kepada ANTARA bahwa salah satu pejabat The Fed, John Williams, menyatakan bahwa arah perekonomian AS saat ini menuju ke arah yang diharapkan.

Ia juga berpendapat bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya pada akhir tahun ini.
 
"Pernyataannya mengisyaratkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat," kata Josua.