Mentan Andi: Penambahan subsidi pupuk untuk tingkatkan produksi pertanian

id Mentan,pupuk subsidi

Mentan Andi: Penambahan subsidi pupuk untuk tingkatkan produksi pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (layar kiri) menghadiri Seminar Nasional Hasil Riset Penguatan Faktor Input Pertanian dan Reformasi Tata Niaga Pupuk untuk Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Usaha Pertanian yang dilaksanakan Nagara Institute secara virtual di Jakarta, Selasa (20/2/2024). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan peningkatan produksi pertanian melalui penambahan subsidi pupuk Rp14 triliun, sebagai langkah strategis dalam mengoptimalkan sektor pertanian Indonesia demi ketahanan pangan nasional.

“Sebelumnya kami sampaikan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa kondisi El Nino saat ini itu sangat memprihatinkan dampaknya di mana masa tanam mundur dua bulan bahkan diperkirakan tiga bulan dan seterusnya. Ini akan berdampak pada produksi di tahun 2024. Kalau pupuknya tetap saja 4,73 juta ton, ini bisa memperparah produksi (pertanian) kita di tahun 2024,” kata Amran di Jakarta, Rabu.

Dia menyebut alokasi penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2014-2018 sebanyak dulu 9,5 juta ton, lalu di tahun 2019-2021 alokasi pupuk bersubsidi turun menjadi 8 juta ton lebih. Kemudian pada tahun 2022 menjadi 7,78 juta ton.

Alokasi pupuk bersubsidi kembali menurun di tahun 2023 menjadi 6,13 juta ton. Sedangkan di tahun 2024 hanya 4,73 juta ton. Kondisi tersebut lalu dilaporkan Menteri Pertanian kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sehingga kami menyampaikan di Rakornas dan menyampaikan langsung kepada Bapak Presiden,” ujar Amran.

Amran menuturkan setelah pihaknya melaporkan hal tersebut, Presiden Joko Widodo lalu menyetujui penambahan subsidi pupuk Rp14 triliun atau sebanyak 2,5 juta ton.