OKU Selatan optimalkan percepatan penurunan stunting

id Angka stunting, gagal tumbuh anak, program dapur sehat, Pemkab OKU Selatan

OKU Selatan optimalkan percepatan penurunan stunting

Jajaran Pemkab OKU Selatan foto bersama usai rapat implementasi percepatan penurunan stunting terintegrasi, Sabtu. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Muaradua (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan mengoptimalkan upaya percepatan penurunan angka stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak melalui berbagai langkah preventif, salah satunya dengan Program Dapur Sehat.

"Percepatan penurunan stunting ini merupakan program nasional yang harus kita tuntaskan bersama," kata Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo di Muaradua, Sabtu.

Dia menjelaskan, inovasi dalam upaya penurunan stunting melalui Program Dapur Sehat merupakan upaya untuk memberikan gizi seimbang kepada keluarga berisiko stunting dengan melibatkan stakeholder terkait di wilayah itu.

Program Dapur Sehat merupakan kegiatan pelatihan dengan memberdayakan masyarakat untuk membuat makanan bagi ibu hamil dan balita dengan menggunakan bahan lokal.

"Bahan masakan yang dibuat tersebut tidak harus mahal, namun bahan-bahan yang digunakan terjangkau dengan kualitas dan kandungan gizi yang bagus," katanya.

Selain dapur sehat, kata dia, melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang saat ini sedang digencarkan oleh jajarannya pun diyakini dapat menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Selain itu, Bupati pun meminta kepada stakeholder terkait seperti Dinas PPPAPPKB, Dinas Kesehatan, Kemenag, dan Pengadilan Agama OKU Selatan untuk turut memberikan edukasi kepada calon pengantin guna pencegahan pernikahan dini sebagai bagian dari upaya penurunan angka stunting.

Sementara berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting di Kabupaten OKU Selatan tahun 2021 sekitar 24,8 persen dan turun menjadi 19,4 persen pada 2022.

"Jadi kami optimistis angka stunting di OKU Selatan pada 2024 turun menjadi 14 persen sesuai target nasional," tegasnya.

Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumsel Edward Chandra menambahkan bahwa pihaknya terus mendorong upaya penurunan stunting di wilayah Sumsel, termasuk di Kabupaten OKU Selatan.

Hal itu sejalan dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Target Nasional Prevalensi Stunting Balita tahun 2024 sebesar 14 persen.

"Pemprov Sumsel menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan yang telah mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama bersinergi dalam menurunkan angka stunting di wilayah itu," ujarnya.