“Perlunya mendeteksi faktor risiko kehamilan melalui skrining kesehatan minimal enam kali dan dua kali USG," katanya.
Apalagi, kata dia, layanan pemeriksaan USG saat ini sudah tersedia di 18 puskesmas di Kabupaten OKU yang melayani pemeriksaan ibu hamil menjelang melahirkan secara gratis.
"Untuk pengawasan ekstra kami menginstruksikan para Bidan Desa agar aktif mengunjungi rumah ibu hamil yang memiliki resiko tinggi dan memberikan edukasi terkait bahaya risiko kehamilan," ujarnya.
Melalui upaya-upaya tersebut, Afua berharap angka kematian ibu hamil saat melahirkan di Kabupaten OKU dapat ditekan seminimal mungkin.
Berdasarkan data, lanjut dia, angka kematian ibu hamil di Kabupaten OKU pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dimana hanya tercatat sebanyak lima kasus.
"Sementara pada 2022 angka kematian ibu hamil saat melahirkan mencapai 12 kasus," ujarnya.