Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan diperpanjang hingga 10 hari ke depan.
Perpanjangan masa operasi TMC tersebut dipastikan melalui surat persetujuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima KLHK, sebagaimana permohonan Pemerintah Sumatera Selatan untuk mempercepat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
"Ya sudah disetujui maka operasi TMC yang seharusnya berakhir pada tanggal 4 November 2023, telah diperpanjang sampai tanggal 10 November 2023," kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan KLHK Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan dalam operasi TMC ini BNPB menerjunkan satu pesawat tipe Cessna Caravan C208.
Pesawat tersebut akan menyebarkan garam dapur ke awan-awan yang berpotensi menghasilkan hujan.
Dengan begitu, ia mengharapkan, hujan buatan dapat membantu upaya memadamkan api yang masih menyala di sejumlah titik di Sumatera Selatan.
Berita Terkait
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Pemprov Sumsel raih penghargaan Clean Air Championship Awards 2024
Senin, 1 April 2024 19:31 Wib
Siaga lebih awal, BPBD Sumsel prioritaskan penanganan karhutla di 4 daerah
Kamis, 21 Maret 2024 21:50 Wib
14 titik panas di Sumatera Selatan, lokasi di lahan non gambut
Kamis, 21 Maret 2024 13:00 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
Pj Gubernur Sumsel pertahankan pola penanganan karhutla 2023
Jumat, 15 Maret 2024 21:03 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Riau daerah pertama status siaga darurat karhutla 2024
Kamis, 14 Maret 2024 9:00 Wib