Umumnya, Liliana memanfaatkan bahan-bahan yang halus seperti sifon, satin dan sutra dalam mendesain pakaian, namun kali ini, ia menantang dirinya dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih tebal seperti tweed, shantung taffeta, jacquard, fancy wool, dan crepe simmer, untuk ditaklukkan menjadi gaun-gaun yang tetap lembut dan elegan khas Liliana Lim.
Bahan-bahan solid tersebut dirancang agar menjadi gaun feminin menggunakan teknik moulage dan twist. Moulage adalah teknik manual dalam membuat gaun tanpa pola, dengan cara menempelkan langsung bahan ke patung, lalu alur bahan dibentuk secara draping dengan bantuan jarum dan gunting, sehingga desain gaun sesuai dengan yang diinginkan.
“Masih ciri khas aku seperti dulu, namun aku perbarui dengan look yang baru dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih ‘keras’ namun tetap jatuh dan terlihat lembut,” Liliana menjelaskan.
Adapun rancangan itu terdiri dari sejumlah gaun panjang asimetri, gaun dengan aksi twist yang kreatif membentuk putaran kelopak mawar di sisi dada kiri, hingga sepotong cropped top yang dibuat dari rajutan mutiara, dikenakan dengan long tube dress. Pertunjukan diakhiri dengan satu gaun pesta (ball gown) yang megah lengkap dengan wedding veil.
“Koleksi ini aku mencoba buat ready-to-wear, namun ada juga gaun cocktail, evening wear, sampai ke ball gown di akhirnya,” kata Liliana.