Kasus ayah dan anak yang membusuk masih misteri, kedua jasad sudah dikebumikan
Jakarta (ANTARA) - Jasad ayah dan anak yang ditemukan membusuk di rumahnya kawasan Koja, Jakarta Utara, Sabtu, sudah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Minggu petang.
Kedua jenazah warga Jalan Balai Rakyat V itu dimasukkan dalam satu peti usai menjalani otopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, lalu dibawa dengan mobil jenazah menuju komplek pemakaman di Blok A2 TPU Semper.
Jasad laki-laki berinisial HR (50) bin Muhammad Sirri beserta anak keduanya yang masih di bawah lima tahun (balita) yang juga laki-laki berinisial AQ (2) dimakamkan dalam satu liang lahat di unit makam keluarga M Sirri De Sitakka bin Kama Lambo.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati, Minggu, melakukan otopsi untuk menyelidiki penyebab kematian melalui serangkaian pemeriksaan makroskopikal dan histopatologikal serta uji toksikologi.
"Penyebab kematian masih kami periksa," kata Kepala RS Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Polisi dr Hariyanto di Jakarta, Senin.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan Kepolisian masih mendalami kasus penemuan jasad bapak dan anak yang tewas hingga membusuk di dalam sebuah rumah di kawasan Koja, Jakarta Utara pada Sabtu.
Iverson mengungkapkan belum dapat memastikan penyebab kematian dari korban. Saat ini, pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Dari Reskrim Jakarta, Polsek Koja, Puslabfor Mabes Polri, kemudian dari RS Polri Kramat Jati dan kedokteran forensik. Biarlah ahli ini bekerja, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Iverson kepada wartawan.
Iverson menjelaskan kronologi penemuan jasad bapak dan anak tersebut.
Menurutnya, korban pertama kali ditemukan warga yang curiga setelah mencium aroma tak sedap dari dalam rumah.
"Kemudian melaporkan kepada pak Babinsa dan warga sekitar dari Polsek juga datang," kata Iverson.
Iverson juga mengatakan jasad bapak dan anak ini ditemukan tak berjauhan di sudut ruangan di rumah yang berlokasi di Jalan Balai Rakyat V No 12 RT 006 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Menurut informasi, korban bekerja di sebuah agen perjalanan umrah/haji.
Lurah Tugu Selatan Sukarmin memastikan keluarga yang menghuni rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara dipastikan tergolong mampu dengan kategori ekonomi keluarga menengah ke atas.
HR diketahui memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah, selain itu status kepemilikan rumah yang merupakan milik sendiri. HR pun memiliki satu unit mobil dan sepeda motor.
"Dia rumahnya dua lantai, perkiraan 12x12 meter, ada hook-nya, lantai atas rumah, bawahnya dikontrakkan buat warung. Punya mobil yang tampak satu tapi kata tetangga ada dua mobilnya," kata Lurah Tugu Selatan Sukarmin saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Kondisi kendaraan roda empat jenis bernomor polisi B 1507 UZY dalam keadaan terparkir dan berdebu.
Di rumah juga ditemukan istri HR berinisial NP (32) dan anak pertama mereka berjenis perempuan ADA (4) yang dalam keadaan lemas namun selamat, saat pintu yang terkunci dibuka secara paksa oleh petugas Babinsa Serda Bambang Dwi dan Bhabinkamtibmas Aiptu Melka.
Kasus tersebut kini sedang dalam penanganan aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Utara dan rumah tersebut masih dipasangi garis polisi.
Kedua jenazah warga Jalan Balai Rakyat V itu dimasukkan dalam satu peti usai menjalani otopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, lalu dibawa dengan mobil jenazah menuju komplek pemakaman di Blok A2 TPU Semper.
Jasad laki-laki berinisial HR (50) bin Muhammad Sirri beserta anak keduanya yang masih di bawah lima tahun (balita) yang juga laki-laki berinisial AQ (2) dimakamkan dalam satu liang lahat di unit makam keluarga M Sirri De Sitakka bin Kama Lambo.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati, Minggu, melakukan otopsi untuk menyelidiki penyebab kematian melalui serangkaian pemeriksaan makroskopikal dan histopatologikal serta uji toksikologi.
"Penyebab kematian masih kami periksa," kata Kepala RS Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Polisi dr Hariyanto di Jakarta, Senin.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan Kepolisian masih mendalami kasus penemuan jasad bapak dan anak yang tewas hingga membusuk di dalam sebuah rumah di kawasan Koja, Jakarta Utara pada Sabtu.
Iverson mengungkapkan belum dapat memastikan penyebab kematian dari korban. Saat ini, pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Dari Reskrim Jakarta, Polsek Koja, Puslabfor Mabes Polri, kemudian dari RS Polri Kramat Jati dan kedokteran forensik. Biarlah ahli ini bekerja, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Iverson kepada wartawan.
Iverson menjelaskan kronologi penemuan jasad bapak dan anak tersebut.
Menurutnya, korban pertama kali ditemukan warga yang curiga setelah mencium aroma tak sedap dari dalam rumah.
"Kemudian melaporkan kepada pak Babinsa dan warga sekitar dari Polsek juga datang," kata Iverson.
Iverson juga mengatakan jasad bapak dan anak ini ditemukan tak berjauhan di sudut ruangan di rumah yang berlokasi di Jalan Balai Rakyat V No 12 RT 006 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Menurut informasi, korban bekerja di sebuah agen perjalanan umrah/haji.
Lurah Tugu Selatan Sukarmin memastikan keluarga yang menghuni rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara dipastikan tergolong mampu dengan kategori ekonomi keluarga menengah ke atas.
HR diketahui memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah, selain itu status kepemilikan rumah yang merupakan milik sendiri. HR pun memiliki satu unit mobil dan sepeda motor.
"Dia rumahnya dua lantai, perkiraan 12x12 meter, ada hook-nya, lantai atas rumah, bawahnya dikontrakkan buat warung. Punya mobil yang tampak satu tapi kata tetangga ada dua mobilnya," kata Lurah Tugu Selatan Sukarmin saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Kondisi kendaraan roda empat jenis bernomor polisi B 1507 UZY dalam keadaan terparkir dan berdebu.
Di rumah juga ditemukan istri HR berinisial NP (32) dan anak pertama mereka berjenis perempuan ADA (4) yang dalam keadaan lemas namun selamat, saat pintu yang terkunci dibuka secara paksa oleh petugas Babinsa Serda Bambang Dwi dan Bhabinkamtibmas Aiptu Melka.
Kasus tersebut kini sedang dalam penanganan aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Utara dan rumah tersebut masih dipasangi garis polisi.