Nilai-nilai Islam dalam karya seni budaya
Dari ayat di atas dapat difahami bahwa salah satu strategi setan untuk menggoda manusia agar tergelincir dari jalan kebenaran ialah membuat apa saja yang ada di Bumi ini menjadi indah; harta, tahta, dan wanita.
Kecintaan terhadap harta, sering membuat manusia gelap mata; melakukan apa saja untuk mendapatkannya, berbohong, menipu, dan mencuri, mulai dari mencopet, maling, merampok, menerima suap dan korupsi, mulai dari preman, orang terpelajar dan sampai yang kepada yang berdasi.
Karena syahwat orang bikin maksiat, di tempat gelap dan di hotel bertingkat, rakyat jelata dan pejabat, termasuk juga para ustaz.
Disebabkan tahta manusia menjadi gila, saling menghina dan mencela, menghalalkan segala cara, memalsukan data, termasuk membeli suara dari rakyat miskin yang papa dan menderita.
Keindahan yang membawa kepada kesesatan dan mendorong terjadinya kemaksiatan, adalah godaan iblis dan setan, agar manusia jauh dari nilai-nilai keimanan dan kebenaran.
Seni budaya yang tidak sejalan dengan ajaran Islam, yang merusak anak-anak dan remaja, generasi muda penerus bangsa, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, adalah seni budaya yang merusak dan membahayakan masa depan bangsa.
Dari uraian di atas maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa keindahan adalah anugerah Allah SWT, seni Budaya Islami adalah ekspresi kecintaan terhadap Allah SWT, seni budaya yang membangkitkan syahwat dan menjauhkan manusia dari Allah SWT adalah seni budaya setan.
*) KH Risman Muchtar, M.Si adalah Ketum Dewan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta.