Serunya Lomba Kebut Perahu Berhadiah Sapi dan Kerbau di Sungai Babatan

id Lomba kebut perahu, Bupati OKI, H. Iskandar, SE,berita sumsel, berita palembang

Serunya Lomba Kebut Perahu Berhadiah Sapi dan Kerbau di Sungai Babatan

Bupati OKI, H. Iskandar, SE (ANTARA/HO-OKI)

OKI (ANTARA) - Lomba kebut perahu di Sungai Babatan Kecamatan Pedamaran Ogan Komering Ilir kembali digelar dalam rangka menyemarakkan HUT ke 78 RI. Uniknya para pemenang lomba berhak memboyong kerbau dan sapi sebagai hadiah utama.

Lomba kebut perahu jadi agenda rutin masyarakat Pedamaran. Lomba dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jenis perahu, yaitu bidar dan dangkuk. Perahu bidar digunakan untuk perlombaan (pancalan). Perahu bidar memiliki panjang sekitar 12 meter dan lebar 50 cm dengan pendayung sebanyak 12 orang  serta 3 orang pendayung cadangan.  Lomba Bidar berdasarkan kriteria kecepatan, waktu tempuh dan disiplin dalam mentaati aturan. Sementara perahu dangkuk  biasanya digunakan warga untuk pergi ke sawah atau mencari purun.

"Ini sudah jadi tradisi masyarakat turun temurun untuk merayakan HUT kemerdekaan. Sebagai bentuk rasa syukur dan menjaga kebersamaan,”Ujar Kitum Shopidin ketua panitia pelaksana, Minggu, (27/8/23).

Lomba dimulai sekitar pukul 13.15 WIB, panas terik, tidak menurunkan nyali peserta dan masyarakat yang tumpah ruah sepanjang bantaran sungai Babatan Pedamaran.

"Juara I mendapatkan piala bergilir dan mendapatkan 1 ekor Kerbau. Lalu, Juara II mendapat piala dan 1 ekor sapi, Juara III mendapat piala dan 1 ekor kambing, sementara juara harapan 1 mendapat Rp 1 juta rupiah," Ungkap Camat Pedamaran, M. Saman.

Bupati OKI, H. Iskandar, SE yang turut hadir  mendukung penuh pesta rakyat Pedamaran itu. Iskandar tampak antusias menonton bersama ribuan masyarakat.

“Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian tradisi daerah dan sebagai hiburan masyarakat,” kata Iskandar.

Bahkan, lanjut dia, kegiatan ini  terus dilaksanakan dari tahun ke tahun hanya saja terhenti akibat Pandemi.

"Sudah jadi tradisi tahunan dan sempat terhenti akibat pandemi. Budaya yang patut kita lestarikan," tutupnya.