Jakarta (ANTARA) - Di balik dinding-dinding kokoh Museum Nasional Indonesia, tersimpan berbagai kisah yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bagai gravitasi, beragam pajangan berhasil menarik atensi.
Para pengunjung sesekali menghentikan langkah. Mereka meluangkan waktu barang sejenak untuk memahami deskripsi yang tercetak di atas plakat hitam masing-masing pajangan.
Sayangnya, kisah-kisah yang telah rampung ini masih rumpang.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra mengatakan bahwa warisan sejarah, seperti arca, prasasti, kitab-kitab, bahkan lukisan merupakan kepingan-kepingan memori Indonesia.
Benda bersejarah tersebut memegang peran penting untuk menyambung kisah dari masa ke masa.
Kisah yang ia maksud tidak sekadar riwayat hidup seorang tokoh, tetapi mencakup perkembangan karya seni, peradaban, hingga perilaku masyarakat.