Palembang (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatra Selatan mengupayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah itu bisa melakukan ekspor produk mereka ke ASEAN.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatra Selatan Ambar Sehatiningsih di Palembang, Jumat, mengatakan ada tiga hal yang dipersiapkan agar para pelaku UMKM bisa ekspor produk mereka ke negara ASEAN, mulai dari mengembangkan sumber daya manusia (SDM), memberikan bantuan modal, dan pemasaran produknya.
Ia menjelaskan terkait dengan pengembangan SDM UMKM itu pihaknya terus memberikan pelatihan, sehingga para UMKM itu dapat meningkat kualitasnya mulai dari sisi manajamen dan pemasaran.
Pihaknya juga menyediakan layanan pojok UMKM yang berfungsi untuk memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM dalam mengurus perizinan mulai dari nomor izin berusaha (NIB), sertifikasi SNI produk, dan sebagainya, untuk meningkat daya saing UMKM Sumsel.
”Selain itu, para UMKM ini didampingi oleh Garda Transfumi membantu dalam mengurus dokumen legalitas tersebut, dengan adanya legalitas ini juga dapat meningkatkan daya saing mereka, dengan begitu pada akhirnya mereka menjadi naik kelas,” jelasnya.
Kemudian, setelah dari sisi SDM itu sudah mumpuni, pihaknya mendorong para UMKM untuk mendapatkan modal dengan cara mendapatkan dana dari kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan.
”Jadi kami mendorong para UMKM ini agar layak mendapatkan KUR dari perbankan, karena KUR itu tidak serta merta tidak memakai surat ataupun punya niat usaha,” ucapnya.
Ambar mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan untuk memasarkan produk UMKM tersebut baik nasional maupun mancanegara.
”Karena Dinas Perdagangan itu lebih tahu mekanisme dalam memasarkan produk UMKM baik tingkat nasional maupun mancanegara, lalu saat ini salah satu UMKM pempek itu sudah melakukan ekspor ke Malaysia,” kata dia.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel mencatat ada sebanyak 382.306 UMKM yang tersebar di 17 kabupaten/kota pada tahun 2022.