Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah dapat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, karena ekspektasi suku bunga tinggi di AS akan segera berakhir.
"Ekspektasi ini muncul karena data inflasi AS dalam tren turun dan malam ini data inflasi konsumen AS bulan Juni yoy/year on year diperkirakan turun ke 3,1 persen dari sebelumnya 4,0 persen," ujar Ariston Tjendra, di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, indeks dolar AS disebut juga mengalami penurunan ke arah level terendah bulan Mei 2023 di posisi 101. Begitu pula dengan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat turun ke bawah 4,0 persen.
"Di sisi lain, The Fed kemungkinan besar masih menjalankan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps di rapat bulan Juli ini. Ini mungkin bisa menahan penguatan rupiah," kata Ariston.