Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ) Dr. dr. Em Yunir, SpPD., KEMD mengingatkan bahwa semakin gemuk seseorang, semakin tinggi ia mengalami risiko komplikasi.
"Kalau kita lihat, makin gemuk seseorang, makin tinggi risiko mengalami berbagai macam komplikasi," kata dokter dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) itu dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar virtual, Senin.
Yunir menjelaskan ada beberapa tingkatan atau stadium saat seseorang menjadi gemuk hingga kegemukan atau obesitas.
Pada tahap awal, dia mengatakan, biasanya tidak ada gambaran kegemukan. Kemudian ketika memasuki stadium satu, mulai ada faktor risiko subklinis terkait obesitas dan gejala fisik ringan.
Selanjutnya, saat memasuki stadium dua, muncul penyakit kronis terkait obesitas yang sudah mapan dan keterbatasan sedang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Penyakit yang muncul terkait obesitas antara lain seperti diabetes, Obstructive Sleep Apnea (OSAS) atau gangguan pernapasan saat tidur, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Berita Terkait
Obesitas bukan sekadar soal tak pantas
Kamis, 31 Maret 2022 10:27 Wib
Risiko diabetes lebih tinggi pada anak kegemukan
Jumat, 11 Juni 2021 15:43 Wib
Ahli gizi: Karbohidrat sederhana picu kegemukan
Kamis, 1 Oktober 2020 9:26 Wib
Depresi intai orang obesitas berdasarkan hasil studi baru
Sabtu, 11 April 2020 7:39 Wib
Dokter sebut pola asuh tidak tepat bisa sebabkan obesitas pada anak
Rabu, 11 September 2019 13:49 Wib
Pakar: Obesitas bisa memicu penyakit diabetes
Selasa, 26 Februari 2019 12:42 Wib
Belum ada bukti susu kental manis sebabkan kegemukan
Jumat, 9 November 2018 9:35 Wib
Spesialis: Hindari kegemukan untuk menjaga kesuburan
Jumat, 31 Agustus 2018 9:58 Wib