Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) DPD Lampung Yunnatan Wijaya mengatakan bahwa salah satu kue tradisional khas Lampung engkak ketan berpotensi dipasarkan ke kawasan ASEAN.
"Saat ini pengenalan tradisi serta kuliner khas Indonesia kepada masyarakat global melalui gastro diplomasi terus dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak," ujar Yunnatan Wijaya saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa engkak ketan sebagai kuliner tradisional asal Lampung yang terus dilestarikan oleh masyarakat, dapat menjadi salah satu subjek diplomasi kuliner.
Engkak ketan merupakan kue ketan lapis seperti kue lapis legit tetapi lebih lembut dan tahan lama.
"Engkak ketan ini berpotensi masuk ke pasar ASEAN, pertama karena memang merupakan makanan tradisional dengan citarasa manis tentu digemari. Lalu dibuat dengan resep tradisional yang menciptakan rasa khas, tentu sehat karena tanpa pengawet," katanya.
Dia menjelaskan kuliner tradisional khas Lampung itu telah beberapa kali dikirim ke berbagai negara ASEAN.
"Secara rutin ada pengiriman (engkak ketan) ke beberapa negara ASEAN terdekat seperti Singapura dan Malaysia, dan ada yang memang membeli saat berkunjung sebagai buah tangan. Kue tradisional ini memiliki citarasa yang cukup akrab di lidah konsumen asal negara sekitar," ucapnya.
Menurut dia, untuk memperkuat pasar engkak ketan keluar negeri, pihaknya kini tengah berusaha membuat inovasi agar kue tradisional itu dapat bertahan lama lebih dari lima hari. Serta menambah variasi rasa agar menarik minat konsumen.
"Engkak ketan ini pembuatannya memang memakan waktu cukup lama yaitu selama 6 jam, dengan bahan yang cukup mahal. Jadi untuk memperkenalkan juga kepada konsumen lokal akan dibuat versi yang lebih terjangkau harganya tanpa mengubah citarasa hanya dikurangi saja lapisannya dari 24 lapis menjadi 15 lapis," tambahnya.
Pemerintah terus berupaya memperkenalkan diri kepada masyarakat global seperti dengan memperkenalkan seni budaya dan tradisi.
Kini pemerintah juga berupaya aktif memperkenalkan kuliner tradisional seperti yang dilakukan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program Culinary Journey.
Berita Terkait
Di Kampus Unsri, Duta Besar Ukraina berbagi pengalaman diplomasi
Selasa, 12 November 2024 20:00 Wib
Pentingnya Kementerian Kebudayaan dalam Forum G20
Minggu, 10 November 2024 10:00 Wib
Kecerdasandi plomasi multidimensional Presiden Prabowo
Kamis, 7 November 2024 10:47 Wib
MenluAS desak diplomasi dilakukan saat Israel intensifkan serangan
Minggu, 29 September 2024 16:41 Wib
Kepala Media dan Diplomasi Publik Kedubes UEA kunjungi ANTARA
Jumat, 3 Mei 2024 13:35 Wib
Kepemimpinan nasional, kesejahteraan dan diplomasi internasional
Sabtu, 20 Januari 2024 6:50 Wib
Berdendang bareng Mocca, beri semangat bumi di Piknik Hijau Hijau
Minggu, 24 September 2023 9:04 Wib
Meidyatama Suryodiningrat, dari jurnalis ke juru diplomasi di Rumania
Senin, 26 Juni 2023 17:12 Wib