Jakarta (ANTARA) - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China dan prospek suku bunga bank sentral AS, The Fed.
“Seperti yang diperkirakan, China tadi pagi menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 10 bps untuk merespons perlambatan ekonomi,” ujar dia ketika ditanya Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, perlambatan ekonomi China disebabkan permintaan domestik dan global yang masih lemah (ekspor dan impor). Pada Minggu (18/6), Goldman Sach menurunkan cukup besar proyeksi pertumbuhan China.
“Sentimen ini bisa bertahan cukup lama mengingat China adalah ekonomi terbesar di Asia dan kedua di dunia. (Namun), pasar tentunya telah mengantisipasinya, kecuali memburuk. Hal ini akan terus menjadi perhatian investor,” ucapnya.