Rupiah lemah terhadap dolar AS karena khawatir ekonomi China lambat

id Rupiah,Dolar,Dolar AS,The Fed,FOMC,Nilai Tukar,Kurs,berita sumsel, berita palembang

Rupiah lemah terhadap dolar AS karena khawatir ekonomi China lambat

Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kurs Rupiah ditutup Rp14.999 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (6/7) hari ini, melemah 0,03 persen ketimbang posisi penutupan perdagangan kemarin (5/7) pada Rp 14.994 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.)

Jakarta (ANTARA) - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China dan prospek suku bunga bank sentral AS, The Fed.

“Seperti yang diperkirakan, China tadi pagi menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 10 bps untuk merespons perlambatan ekonomi,” ujar dia ketika ditanya Antara di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, perlambatan ekonomi China disebabkan permintaan domestik dan global yang masih lemah (ekspor dan impor). Pada Minggu (18/6), Goldman Sach menurunkan cukup besar proyeksi pertumbuhan China.

“Sentimen ini bisa bertahan cukup lama mengingat China adalah ekonomi terbesar di Asia dan kedua di dunia. (Namun), pasar tentunya telah mengantisipasinya, kecuali memburuk. Hal ini akan terus menjadi perhatian investor,” ucapnya.