Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menerangkan bahwa Bank Sentral AS telah memberikan sinyal bahwa tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini. Target suku bunga acuan yang berada di angka 5,6 persen dikatakan akan mengalami 1-2 kali kenaikan.
"Ini tidak seperti yang diekspektasikan sebagian pelaku pasar yang mengharapkan sinyal pemangkasan dari the Fed," ungkap Aris.
Meskipun data inflasi menurun, Bank Sentral melihat inflasi intinya masih mendatar, yang berarti risiko inflasi naik kembali masih terbuka.
Chair of the Federal Reserve of the United States Jerome Powell dinyatakan memberikan penegasan bahwa inflasi yang rendah dan stabil sangat penting bagi perekonomian AS.
"Oleh karena itu, dolar AS berpeluang menguat lagi terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini," kata didit