Dinkes Palembang optimalkan Puskesmas Dempo layani pasien HIV/AIDS

id sumsel,palembang,hiv/aids,dinkes palembang

Dinkes Palembang optimalkan Puskesmas Dempo layani pasien HIV/AIDS

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palembang Sumatera Selatan mengoptimalkan pelayanan konseling di ruang reproduksi Puskesmas Dempo dengan fasilitasi kartu berobat ARV bagi pasien terinfeksi HIV/AIDS.

"Layanan ini dilakukan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang penanggulangan HIV dan AIDS, bahwa setiap orang terinfeksi HIV wajib mendapatkan konseling pasca-pemeriksaan diagnosa HIV diregistrasi secara nasional dan mendapatkan pengobatan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan di Palembang, Rabu,

Menurut dia pada tahun 2021 pihaknya tidak bisa melakukan pelacakan dan pemeriksaan secara maksimal karena kondisi pandemi COVID-19. Baru pada tahun 2022 dapat melakukan pemeriksaan secara mendalam sehingga ada peningkatan jumlah kasus baru.

Dinas Kesehatan Kota Palembang mengimbau masyarakat untuk tidak mendiskriminasi terhadap orang dalam HIV dan AIDS (ODHA) karena sekarang penyakit itu sudah ada obatnya dan bisa dikendalikan.

"Kami mengimbau masyarakat Kota Palembang untuk tidak mendiskreditkan ODHA, karena penyakit ini tidak menular kecuali melakukan hubungan seksual dengan orang yang terkena infeksi menular seksual (IMS) atau terkena HIV dan AIDS ," kata Yudhi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Sumatra Selatan mencatat selama Januari hingga April tahun 2023 terdapat kasus baru HIV/AIDS sebanyak 98 kasus.

Kasus HIV dan AIDS di sana mengalami peningkatan setiap tahun, pada 2021 sebanyak 146 kasus, dan meningkat pada 2022 menjadi sebanyak 351 kasus

Ia mengatakan kasus HIV dan AIDS mengalami peningkatan setiap tahun, di 2021 sebanyak 116 kasus, dan meningkat di 2022 sebanyak 290 kasus.

"Kenaikan jumlah kasus karena petugas rutin melakukan pelacakan dan pemeriksaan sehingga diperoleh kasus baru di 2023," katanya.