Kanopi: Krisis di Bentang Seblat picu bencana ekologis-krisis iklim

id Bentang alam Seblat, gajah, krisis iklim,Bengkulu,berita sumsel, berita palembang

Kanopi: Krisis di Bentang Seblat picu bencana ekologis-krisis iklim

Kanopi Hijau Indonesia bersama sejumlah anggota Koalisi Bentang Seblat dipusatkan di Pusat Latihan Gajah Seblat di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat Bengkulu Utara menggelar kemah lingkungan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Seblat Bengkulu, Senin. (05/06/2023). (ANTARA/HO-Kanopi)

Bengkulu (ANTARA) - Kanopi Hijau Indonesia menyebutkan krisis di rumah terakhir gajah sumatera dan juga habitat harimau di Provinsi Bengkulu, yakni Bentang Alam Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara dapat memicu bencana ekologis dan krisis iklim.

"Kawasan ini merupakan ekosistem kunci atas keselamatan sungai yang ada dan merupakan habitat alami dari satwa kunci dan spesies payung. Kerusakan kawasan ini menyebabkan satwa kunci seperti harimau akan masuk ke pemukiman untuk mencari makan," kata Manager Kampanye Hutan dan Perkebunan Kanopi Hijau Indonesia Erin Dwiyanda, di Bengkulu, Senin.
Bentang Alam Seblat, seluas 323.000 hektare yang membentang dari Sungai Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara sampai dengan Sungai Manjunto Kabupaten Mukomuko yang merupakan benteng pertahanan terakhir penyelamat ekologis.
Dia menyatakan Bentang Alam Seblat menjadi kunci atas keselamatan sungai dan anak sungai yang mengairi ribuan hektare lahan pangan yang juga telah kehilangan sebagian fungsi hutan yang menyebabkan satwa kunci seperti harimau akan bergerak menuju pemukiman untuk mencari makan.
Kejadian konflik harimau dan gajah yang terjadi belakangan ini di wilayah itu menurut dia menunjukkan bahwa habitat mereka sudah terganggu.