"Dari dalam negeri, penurunan kenaikan inflasi yang membuat inflasi Indonesia masih di dalam target juga meningkatkan keyakinan pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ini mendukung rupiah," ungkap Aris.
Di sisi lain, pasar perlu mewaspadai sentimen pasar pagi ini yang tidak terlalu bullish untuk aset berisiko. Indeks saham Asia bergerak beragam dan nilai tukar regional bergerak sedikit melemah terhadap dolar AS.
"Potensi penguatan ke arah Rp14.850 (per dolar AS), dengan potensi pelemahan ke arah Rp14.950 (per dolar AS)", ucapnya.
Pada Selasa pagi, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank menguat 0,47 persen atau 70 poin menjadi Rp14.820 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.890 per dolar AS.