Hindia, Junny, dan Phum sukses gebrak panggung lintas negara New Live

id new live show,hindia,junny,phum,phum viphurit,berita sumsel, berita palembang

Hindia, Junny, dan Phum sukses gebrak panggung lintas negara New Live

Solois asal Thailand, Phum Viphurit, tampil dalam ajang New Live Show An Extraordinary Show di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Sabtu (27/5). ANTARA/Ahmad Faishal

Jakarta (ANTARA) - Solois lintas negara, yaitu Hindia (Indonesia), Junny (Korea Selatan), dan Phum Viphurit (Thailand) sukses menggebrak panggung pertunjukan New Live Show An Extraordinary Show yang diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan, Sabtu (27/5) malam.

Hadir membuka pertunjukan, Hindia langsung mengentak dengan sejumlah nomor yang membawa seisi gedung pertunjukan berdendang dan bergoyang. Proyek solo seorang Daniel Baskara Putra itu tampil prima bersama para pemusik pendukung di sektor gitar, bas, keyboard, drums, dan vokal latar yang hadir dengan nuansa pakaian serba hitam.
 
Solois Hindia saat tampil dalam ajang New Live Show An Extraordinary Show di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Sabtu (27/5). ANTARA/Ahmad Faishal

Didukung tata cahaya mumpuni dan percikan kembang api dari setiap sisi panggung, penampilan Hindia menjadi begitu paripurna berkat larik demi larik lagu-lagu bernuansa kritik sosial, anti-kemapanan, dan kehidupan distopia, yang dengan sempurna diteriakkan amat lantang oleh para penonton hampir di sepanjang waktu.

Dalam penampilan di New Live Show kali ini, Hindia juga diperkuat oleh gitaris sekaligus penulis lagu Rayhan Noor serta perempuan solois nan dikenal memiliki aksi panggung agresif yaitu Natasha Udhu.

“Apa?” sahut Hindia kalem ketika salah seorang penonton meneriakkan namanya. Meski tak banyak berinteraksi dengan penonton sepanjang penampilan, namun Hindia dengan karakter anomali nan tenang sekaligus meledak-ledak, terbukti mampu membuka pergelaran malam itu nyaris tanpa cela selama sekitar 1 jam. Perdana

Usai Hindia, giliran solois pop R&B asal Korea Selatan, Junny, yang naik ke atas panggung perdananya di Indonesia. Mengenakan kaos oblong dan vest bernuansa putih, berpadu celana panjang hitam, Junny tampil begitu atraktif dengan bergoyang hampir di setiap lagu yang memiliki tempo tinggi. Ia juga kerap mengajak penonton untuk melayangkan tangan ke udara sembari mengikuti dentuman lagu.

“Halo Jakarta! Terima kasih kalian sudah hadir di sini. Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum mengenal saya. Perkenalkan, saya Junny,” sapa penyanyi berdarah Korea Selatan-Kanada itu sambil tersenyum.

Junny yang tampil ditemani oleh DJ Minjeong dari balik set turn table, membawakan sejumlah lagu hits di antaranya By My Side, Nostalgia, Fame, serta single teranyar miliknya yaitu Optimist.
Di tengah-tengah penampilan, penyanyi yang bernama lengkap Kim Hyeong-Jun itu sempat mendapatkan cenderamata berupa aksesori ikat kepala dari salah seorang penonton yang hadir.

“Terima kasih sekali. Kalian ingin saya langsung memakainya sekarang? Baiklah,” kata Junny seraya mencoba mengenakan buah tangan dari penggemar ke atas kepala.

Tetapi sayangnya, ikat kepala tersebut rupanya terlalu kecil untuk ukuran kepala Junny.

"Yah, terlalu kecil, nih. Nggak muat. Tapi tidak apa-apa, saya akan membawa ini pulang, memakainya, lalu mengunggah fotonya nanti," janji Junny sebelum memulai lagu Aura. Kerap Berinteraksi

Penyanyi dan penulis lagu kelahiran 6 April 1996 itu terbilang cukup rajin berinteraksi dengan sejumlah penonton. Beberapa kali Junny mendekat ke bibir panggung untuk memastikan kelayakan kualitas audio yang sampai ke telinga para penonton. Ia juga sering kali berjalan ke arah sisi penonton, meraih ponsel salah satu dari mereka, dan kemudian melakukan swafoto.

Tak cuma itu. Salah seorang penonton yang sedang berulang tahun hari itu, meminta Junny untuk menyanyikan lagu Happy Birthday.

“Siapa namamu? Ruth? Oke, semua yang ada di sini, kita bersama-sama bernyanyi untuk ulang tahun Ruth, ya,” pinta Junny yang langsung dikabulkan oleh semua penonton di Tennis Indoor Senayan.

Tampil selama lebih dari 60 menit dengan aksi yang enerjik, Junny menutup pertunjukan perdananya di Indonesia dengan lagu Get Ya!  dengan semburan tata cahaya bernuansa merah yang menghiasi keseluruhan bagian panggung.

Penutup Sempurna

Sebagai penampil penutup, giliran pelantun hits Lover Boy yaitu Phum Viphurit memanaskan gelaran New Live Show. Penyanyi asal Thailand itu memang cukup dikenal oleh komunitas skena musik di Indonesia karena sempat tampil beberapa kali di festival musik dan pentas seni di Tanah Air.

Meski sempat tertunda selama beberapa saat karena kendala teknis pada gitar, kemunculan Phum ke atas panggung langsung mendapatkan sambutan meriah dari para pendengar karya-karyanya -terutama ketika dirinya melakukan aksi solo drum pada awal penampilan.
Phum tampil mengenakan kaus putih bergambar karakter Los Pollos Hermanos dari serial “Breaking Bad”, jeans berwarna biru, beanie kemerahan, serta berbekal senjata gitar Fender Telecaster hijau muda dan Fender hollow body berwarna cokelat.

“Terima kasih, Indonesia,” adalah kalimat yang paling sering diucapkan Phum dengan bahasa Indonesia lancar dan jelas hampir setiap mengakhiri sebuah lagu.

Penyanyi bernama lengkap Viphurit Siritip itu hadir ke atas panggung dengan membawakan sejumlah lagu yang sebagian besar diambil dari album terbaru bertajuk The Greng Jai Piece di antaranya Loving and Letting Go, Greng Jai Please, Healing House, dan Temple Fair.

“Apakah kalian merasa senang malam ini? Semua bisa mendengar lagu-lagu kami dengan jelas? Ayo, semua bernyanyi yang keras,” kata Phum mengawali lagu Wings.
Tak hanya mahir membawakan lagu-lagu easy listening yang mengundang siapa pun untuk menggoyangkan badan, penyanyi kelahiran 16 Agustus 1995 itu juga amat terampil memainkan lead gitar. Beberapa kali Phum memperdengarkan karakter efek gitar wah pada aksi solonya, salah satunya pada lagu Softly Spoken.

Menuju akhir malam, dua lagu yang sangat populer dari Phum yaitu Hello, Anxiety dan Lover Boy menjadi penanda bahwa sosok musisi asal Thailand itu mesti segera menutup ajang New Live Show. Sambil memperkenalkan para musisi dan kru pendukungnya, Phum mengakhiri aksi setelah tampil selama hampir satu setengah jam dengan sempurna.

“Terima kasih, ya. Hati-hati dalam perjalanan pulang. Sampai ketemu lagi di panggung yang lain,” tutup Phum melambaikan tangan ke segala penjuru arah.