Jakarta (ANTARA) - Pakar komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai aksi live streaming di TikTok oleh pasangan calon presiden/wakil presiden menjadi cara untuk menggenjot partisipasi pemilih muda.
Dalam kegiatan live streaming tersebut, kata dia, ada interaksi antara warganet dan pasangan calon (paslon) sehingga akan memberi edukasi politik dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak muda di platform tersebut.
"Karena platformnya di TikTok, anak-anak muda banyak mengonsumsi informasi lewat media sosial ini. Jadi, kita sebut aja Pemilu TikTok," kata Kunto saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Kunto mengatakan bahwa paslon perlu mendorong pengetahuan anak muda tentang politik jika mau meraup suara anak muda. Maka, mereka mau tidak mau harus bersentuhan dengan media sosial itu.
Namun, bukan hanya mediumnya saja, menurut dia, peserta Pilpres 2024 juga perlu menyoroti target komunitas yang tepat jika ingin beraksi di media sosial.
Ia menilai komunitas yang tepat bisa membantu menaikkan elektabilitas paslon tersebut.
Berita Terkait
Enno Lerian ceritakan transformasi promosi lagu saat ini
Minggu, 6 Oktober 2024 6:09 Wib
Muba Expo 2024 sukses promosikan wisata, UMKM hingga inovasi daerah
Sabtu, 5 Oktober 2024 18:39 Wib
371 penghuni Lapas Martapura masuk DPT untuk Pilkada 2024
Sabtu, 5 Oktober 2024 15:43 Wib
Pasukan berkuda memeriahkan defile HUT ke-79 TNI di Sumsel
Sabtu, 5 Oktober 2024 10:56 Wib
Warga Jakarta naik Tank Harimau dalam defile HUT ke-79 TNI
Sabtu, 5 Oktober 2024 10:18 Wib
Guru dan penyuluh jadi duta moderasi perdamaian Pilkada 2024
Jumat, 4 Oktober 2024 20:38 Wib
Pemprov Sumsel buka 5.953 formasi PPPK Tahun 2024
Jumat, 4 Oktober 2024 19:45 Wib
Lewis Hamilton ungkap caranya bangkit dari keterpurukan
Jumat, 4 Oktober 2024 11:00 Wib