Jakarta (ANTARA) - TikTok memprioritaskan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna remaja. Untuk memastikan terciptanya ruang digital yang aman dan ramah bagi remaja, TikTok menyusun serangkaian Panduan Komunitas untuk menanggapi risiko dan potensi bahaya yang mungkin muncul.
Selain itu, TikTok juga menyosialisasikan Panduan Komunitas dan upaya-upaya yang diambil dengan safety partners seperti WAHID Foundation, Yayasan Sejiwa Amini (SEJIWA) dan Yayasan Pulih untuk lebih banyak menjangkau komunitas.
Berikut lima cara TikTok meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna remaja dikutip dari siaran pers pada Senin:
1. Batasan usia dan verifikasi
Di era digital saat ini, memiliki kehadiran online melalui media sosial menjadi hal yang tidak terelakkan di kalangan remaja. Batasan usia (age gate) menjadi hal yang penting untuk melindungi identitas mereka serta melindungi konsumsi konten di dunia maya. Di Indonesia, TikTok menerapkan batasan usia 14 tahun ke atas untuk dapat memiliki akun TikTok.
Selain itu, tim moderasi di TikTok akan melakukan verifikasi untuk memastikan apakah pengguna memasukkan usia yang sebenarnya. Akun akan secara otomatis terblokir jika pengguna diketahui berusia di bawah usia minimum.
Berita Terkait
Satpam stasiun penemu barang penumpang bernilai ratusan juta peroleh apresiasi
Sabtu, 20 April 2024 10:39 Wib
Akhlak untuk memuliakan pahlawan pangan
Kamis, 18 April 2024 8:35 Wib
Praktisi sarankan warga vaksinasi influenza usai libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 14:29 Wib
Manfaat "tidur singkat" bagi kesehatan selama ikuti arus mudik
Sabtu, 13 April 2024 13:57 Wib
Kaspersky bagikan tips hindari penipu online di musim liburan
Sabtu, 13 April 2024 11:56 Wib
Menteri PUPR sebut menanti empal gentong dan pempek untuk Lebaran
Rabu, 10 April 2024 11:04 Wib