Produser Riri Riza juga mengatakan bahwa karya ini dibuat untuk mendekatkan puisi kepada generasi muda dalam bentuk audio visual.
"Yang harus kita lakukan itu percaya. Ketika kita masuk dalam anak muda dengan semangat mereka, anak muda akan lebih berani dan terbuka dengan perasaannya," kata Riri.
Riri juga mengatakan, Chairil adalah sosok yang menunjukkan harga diri Bahasa Indonesia, sehingga masyarakat harus menyadari bahwa tradisi puisi atau berbahasa seni itu juga bagian dari sejarah bangsa.
Putri tunggal Chairil, Eva Wani yang juga turut hadir dalam kesempatan ini merasa bangga karya ayahnya masih digemari, bahkan dibuat ke dalam format yang lebih kekinian.
"Kalau masih ada, Chairil itu usianya 101 tahun. Mudah-mudahan akan terus ada untuk mewujudkan bait puisinya yang berbunyi aku ingin hidup seribu tahun lagi," tutur Eva.
Ketujuh puisi karya Chairil Anwar ditayangkan secara berkala di platform Indonesiana TV mulai 28 April, 5 Mei, dan 12 Mei.
Direktur PMM Kemendikbudristek berharap, setelah terpapar video tentang Chairil, generasi penerus bangsa bisa terus mempelajari, mencari tahu, dan melestarikan karya-karya penyair pelopor ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbudristek: Puisi audio visual bentuk pemajuan kebudayaan