Palembang (ANTARA) - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina membangun 2.500 sambungan rumah tangga (SR) Jaringan Gas Mandiri di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan 15.000 SR di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tahun 2022.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan program Jaringan Gas (Jargas) Mandiri ini diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah yang tidak diperkenankan mengakses program subsidi elpiji 3 Kg.
“Jargas Mandiri ini beda dengan program sebelumnya yang menggunakan dana APBN. Program ini murni investasi PGN yang diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah,” kata dia setelah penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di Sekayu, Rabu.
Penandatangan itu dilakukan setelah Sidang Istimewa DPRD Kabupaten Muba pada peringatan HUT ke-66 daerah tersebut yang disaksikan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Kesepakatan Bersama ditandatangani oleh Pejabat Bupati Musi Banyuasin Apriyadi dan Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz yang didampingi oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar.
Baca juga: Pemerintah diminta percepat pembangunan jaringan gas
Muchtasyar mengatakan PGN menginvestasikan Rp10 juta untuk tiap SR tersebut yang diharapkan dapat menjadi mendorong penggunaan jaringan gas di masyarakat.
Warga Muba dan Banyuasin yang berminat dapat mengakses program gratis pemasangan ini dengan mendaftar di laman resmi PGN yang sudah dibuka sejak beberapa pekan lalu.
“Saat ini kegiatan konstruksi sedang berjalan di Muba, dan kami menargetkan selesai akhir tahun 2022,” kata dia.
Terkait harga jual gas alam Jargas Mandiri ini, ia memastikan akan jauh lebih murah dibandingkan penggunaan elpiji 12 Kg namun lebih mahal dari elpiji 3 Kg.
Ke depan, seiring animo dari masyarakat di dua kabupaten dalam menggunakan jargas ini, PGN akan terus menambah jaringan distribusi.
Namun untuk tahap awal, pihaknya akan memanfaatkan jaringan distribusi yang sudah ada mengingat pembangunan jargas sudah dilakukan sebelumnya di daerah tersebut.
Sejak tahun 2017, pemasangan jargas sambungan rumah tangga sudah dilakukan di Muba sebanyak 6.031 SR. Dilanjutkan pada 2020 sebanyak 8.162 SR di tiga kecamatan yaitu Sekayu, Sungai Lilin, dan Bayung Lencir.
Baca juga: Arcandra Tahar: Gas jadi opsi terbaik di masa transisi energi
Pada tahun 2022, Muba mendapat kuota sebanyak 2.925 SR untuk kecamatan Bayung Lencir dari program APBN.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan pemerintah menargetkan PGN dapat membangun 1 juta SR Jargas Mandiri di seluruh Indonesia yang dilakukan secara bertahap. Pada 2022, PGN ditargetkan membangun 400.000 SR Jargas Mandiri.
Jargas merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang telah ditargetkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Penggunaan jargas yang luas di masyarakat akan dapat membantu mengurangi impor LPG, menghemat APBN, dan meningkatkan pemanfaatan TKDN minimal 45 persen, kata dia.
Pj Bupati Muba Apriyadi mengatakan Pemkab Muba mendukung upaya PGN untuk mendorong masyarakat memanfaatkan gas alam dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Muba sebagai daerah penghasil migas mengharapkan dapat menikmati keberkahan alam tersebut mengingat penggunaan gas alam itu jauh lebih murah dan aman.
“Kami akan membantu PGN menyosialisasikan dan mempercepat realisasi program ini. Tentunya kami berharap gas alam ini dapat dinikmati hingga ke pelosok desa,” kata dia.
Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono mengatakan penggunaan gas alam ini dapat membuat rumah tangga menghemat pengeluaran.
“Banyuasin berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak membebani APBD, salah satunya melalui jargas ini,” ujar Slamet.
Baca juga: Gebrakan PGN bangun infrastruktur jargas